Materi Kimia Karbon

18:45 Add Comment

Senyawa karbon adalah senyawa yang komponennya tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan unsur organik lainnya yang mana atom karbon menjadi komponen utama dalam senyawa ini.

A. Gugus Fungsi

berdasarkan gugus fungsinya,senyawa karbon terdiri gugus fungsi:

No

Gugus Fungsi

Rumus Fungsi

Nama IUPAC

Nama Trivial

1

C=C

CnH2n

Alkena

Alkena

2

CC

CnH2n-2

Alkuna

Alkuna

3

-OH

CnH2n+2O

Alkanol

Alkohol

4

-O-

 

Alkoksialkana

Eter

5

-COH

CnH2nO

Alkanal

Aldehid

6

-CO-

 

Alkanon

Keton

7

-COOH

CnH2nO2

Asam Alkanoat

Asam Karboksilat

8

-COO-

 

Alkil Alkanoat

Ester

9

-X

CnH2n+1X

Haloalkana

Alkil Halida


B. Macam-Macam Senyawa Karbon, Tata Nama, dan Reaksi

1. Alkena

Alkena merupakan senyawa karbon yang didalam gugus fungsinya terdapat sebuah ikatan rangkap 2 diantara 2 atom karbon (C=C). Rumus umumnya adalah CnH2n. Sifat alkena adalah tidak berwarna, non polar, mudah terbakar, tidak berbau, dan tingkat keasamannya lebih tinggi daripada alkana. Contoh dari alkena adalah etena, propena, dan butena.

Tata Nama

Tata nama alkena menurut IUPAC dan trivial sama dengan menambah -ena di belakang nama rantai. Untuk mengetahui tata nama dari gugus fungsi alkena, dengan cara :

        a. Mencari rantai karbon yang terpanjang yang dalam rantai tersebut terdapat ikatan rangkap 2.

        b. Beri nomor 1 pada ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap 2.

        c. Jika terdapat cabang rantai letakan nama cabang rantai tersebut didepan nama rantai terpanjang             dengan diawali angka dimana cabang rantai tersebut berada pada rantai terpanjang.

Contoh :

Nama Trivial : 2 dimetil alkena

Nama IUPAC: 2 dimetil alkena

Reaksi
Reaksi yang dapat terjadi pada alkena adalah reaksi adisi dengan suatu senyawa sehingga menghasilkan senyawa baru, contoh reaksi adisi dalam alkena adalah hidrogenasi, hidrasi, halogenasi, dan oksidasi.

2. Alkuna

Hampir sama dengan alkena, alkuna merupakan senyawa karbon yang didalam gugus fungsinya terdapat sebuah ikatan rangkap 3 diantara 2 atom karbon (CC). Rumus umumnya adalah CnH2n-2.

Tata Nama

Tata nama alkena menurut IUPAC dan trivial sama dengan menambah -una dibelakang nama rantai. Untuk mengetahui tata nama dari gugus fungsi alkuna juga sama seperti dengan tata nama alkena, dengan cara :

        a. Mencari rantai karbon yang terpanjang yang dalam rantai tersebut terdapat ikatan rangkap 3.

        b. Beri nomor 1 pada ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap 3.

        c. Jika terdapat cabang rantai letakan nama cabang rantai tersebut didepan nama rantai terpanjang dengan diawali angka dimana cabang rantai tersebut berada pada rantai terpanjang.

Reaksi

Sama dengan alkena, reaksi yang terjadi pada alkuna adalah reaksi adisi

3. Alkanol (Alkohol)

Alkanol adalah senyawa karbon dimana didalamnya terdapat  gugus fungsi hidroksi (OH). Rumus umumnya adalah CnH2n+2O. sifat alkohol adalah lebih polar, titik didih lebih tinggi, dan dapat bereaksi dengan logam. Dalam gugus alkohol terdapat 3 jenis alkohol, yaitu :



a.       Alkohol primer

Jenis alkohol dimana gugus -OH terikat pada atom C yang mana atom C tersebut juga hanya terikat 1 atom C lainnya.

b.       Alkohol sekunder

Jenis alkohol dimana gugus -OH terikat pada atom C yang mana atom C tersebut juga hanya terikat 2 atom C lainnya.

c.       Alkohol tersier

Jenis alkohol dimana gugus -OH terikat pada atom C yang mana atom C tersebut juga hanya terikat 3atom C lainnya.

 

Tata Nama

·       Untuk tata nama IUPAC seperti dengan tata nama alkana/alkena dengan akhiran nama rantai menggunakan akhiran -ol.

·       Untuk tata nama Trivial dapat ditulis dengan nama “alkil alkohol” dimana nama akil berdasarkan gugus akil yang mengikat -OH

Contoh :



Nama IUPAC : 2-metil Propanol

Nama Trivial : Isobutil Alkohol

Reaksi

Reaksi yang dapat terjadi dalam alkanol adalah :

·       Reaksi substitusi dengan logam aktif  menghasilkan logam alkoksida dan hidrogen

·       Reaksi adisi dengan asam karbolsilat menghasilkan ester

·       Reaksi dengan senyawa halogen menghasilkan halo alkana

·       Oksidasi alkohol primer yang menghasilkan aldehid

·       Oksidasi alkohol sekunder yang menghasilkan keton

·       Pemanasan alkohol pada suhu 180 derajat menghasilkan alkena sedangkan pada suhu 140 derajat menghasilkan eter

4.       Eter (Alkoksi Alkana)

Eter adalah senyawa karbon dimana didalamnya terdapat gugus fungsi -O- yang membagi 2 gugus rantai alkil. Rumus umumnya adalah CnH2n+2O. sifat eter adalah titik didih lebih rendah daripada alkohol, lebih polar dari alkena, dan larut dalam air.

Tata Nama

·       Untuk nama IUPAC, penamaan dilakukan dengan cara menentukan rantai induk alkana yang mana rantainya yang paling panjang, sedangkan yang rantai pendek sebagai rantai alkoksi. Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan gugus -O-

·       Untuk nama trivial, diambil dari 2 gugus alkil dengan akhiran diberi nama eter

Contoh :


Nama IUPAC : 1-metoksi-2-metilpropana

Nama Trivial : Isobutil Metil Eter

 

Reaksi

Reaksi yang terjadi pada eter adalah :

·       Reaksi dengan PX5 menghasilkan 2 halo alkana dan POX3

·       Reaksi dengan asam halida terbatas menghasilkan alkohol dan haloalkana

 

·       Reaksi dengan asam halida berlebih menghasilkan 2 haloalkana dan H2O

5.       Alkanal (Aldehid)

Alkanal adalah senyawa karbon dimana didalamnya terdapat  gugus fungsi karbonil (-CHO). Rumus umumnya adalah CnH2nO. sifat alkanal adalah lebih polar dan dapat larut dalam air

Contoh alkanal adalah metanal (formal aldehid), dan etanal (aset aldehid)

Tata Nama

·       Untuk IUPAC seperti alkana tetapi untuk akhir nama diberi -nal.

·       Untuk Trivial, pemberian Namanya seperti berikut

Jumlah Atom C

Nama trivial

1

Formaldehid

2

Asetaldehid

3

Propionaldehid

4

Butiraldehid

5

Valeraldehid


Reaksi

Reaksi dalam aldehid adalah sebagai berikut

·       Oksidasi aldehid menghasilkan asam karbosilat

·       Reduksi aldehid (penambahan H) menghasilkan alkohol primer

6.       Alkanon (Keton)

Alkanal adalah senyawa karbon dimana didalamnya terdapat  gugus fungsi karbonil (-CO-) yang terdapat diantara 2 gugus alkil. Rumus umumnya adalah CnH2nO. sifat alkanon adalah titik didih lebih tinggi daripada senyawa hidrokarbon dan larut dalam air. Contoh alkanon adalah aseton dan propanon. 

Tata Nama

Untuk tata nama IUPAC dan trivial sama dengan eter tetapi akhiran nama dalam IUPAC menggunakan -non dan akhiran nama dalam trivial adalah keton.

 Reaksi

Reaksi dalam keton adalah reduksi Keton menghasilkan alkohol sekunder

7.       Asam Alkanoat (Asam Karbosilat)

Aset alkanoat adalah senyawa karbon dimana didalamnya terdapat  gugus fungsi karboksil   (-COOH). Rumus umumnya adalah CnH2nO2. sifat asam karbosilat adalah titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik lain dan kelarutan dalam air lebih besar dari yang lain. Contoh asam karbosilat adalah asam format/asam metanota dan asam cuka.

Tata Nama

·       Untuk IUPAC seperti alkana tetapi untuk akhir nama diberi -oat.

·       Untuk Trivial, pemberian Namanya seperti berikut

Jumlah Atom C

Nama trivial

1

Asam format

2

Asam asetat

3

Asam propionat

4

Asam butirat

5

Asam valerat

 Reaksi

Reaksi dalam asam karbosilat antara lain:

·       Reaksi penetralan menghasilkan logam karbosilat dan air

·       Reaksi dengan alkohol menghasilkan ester dan air

8.       Alkil Alkanoat (Ester)

Alkil alkanoat adalah senyawa karbon dimana didalamnya terdapat  gugus fungsi karboalkoksi  (-COO-). Rumus umumnya adalah CnH2nO2. ester adalah lebih polar dan larut dalam air. Contoh ester adalah amil asetat, oktil asetat, etil butirat, dan amil valerat.

Tata Nama

Nama IUPAC dan trivial hampir sama tetapi nama gugus alkanoat ester mengikuti nama trivial asam karbosilat

Reaksi

Reaksi dalam ester adalah Hidrolisis ester menghasilkan asam karbosilat dan alkohol.


9.       Halo Alkana

Halo alkana adalah senyawa karbon dimana didalamnya terdapat atom halogen (F,Cl, Br,atau I).

Tata Nama

·       Untuk tata nama IUPAC seperti penamaan pada alkana tetapi jika terdapat lebih dari satu atom halogen maka penomoran dimulai dari ujung yang dekat dengan atom halogen yang paling reaktif (urutan kereaktifan atom halogen adalah F,Cl,Br,I). Untuk penulisan nama tetap diurutkan sesuai urutan abjad.

·       Untuk tata nama trivial dilakukan dengan penamaan “alkil halida.

Fakta-Fakta Tentang Virus COVID-19 (Corona)

08:15 Add Comment
Fakta-Fakta Tentang Virus COVID-19 (Corona)

Hai teman-teman! Kali ini aku akan membagikan informasi tentang berita yang sedang hangat yaitu sebuah pandemi virus COVID-19 atau yang biasa disebut dengan Novel Coronavirus. Virus COVID-19 ini telah dinyatakan pandemi oleh WHO karena virus ini dapat menyebar ke berbagai penjuru negara. Virus ini pertama kali muncul dan teridentifikasi di wilayah Wuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok lalu menyebar ke negara-negara tetangga hingga meluas hampir ke seluruh negara.


Hal tersebut menyebabkan banyak masyarakat yang khawatir tentang keberadaan virus ini. Banyak sekali informasi-informasi yang disebarkan oleh oknum untuk membuat panik masyarakat-masyarakat dengan berita hoaks mengenai virus ini.


Terkait maraknya informasi yang banyak tersebar di sosial media tanpa diketahui kebenarannya akan membuat panik masyarakat-masyarakat awam. Oleh karena itu kami akan membahas terkait fakta-fakta terkait virus COVID-19 ini. Berikut merupakan fakta-fakta yang terkait virus COVID-19 :


1. Daya Tahan Virus Corona,

Banyak sekali beredar informasi yang menyebutkan virus ini tidak bertahan lama di luar tubuh manusia. Namun kita cek kebenarannya, menurut penelitian dari National Institutes of Health (NIH) pada tanggal 17 Maret 2020, virus ini dapat bertahan pada permukaan tembaga selama 4 jam, bertahan pada permukaan kardus selama 24 jam, dan paling lama adalah bertahan pada permukaan plastik dan stainless steal selama 48 jam. Oleh karena itu informasi yang menyatakan bahwa virus Corona mudah mati di luar tubuh adalah informasi yang salah, virus tersebut masih dapat hidup tergantung jenis permukaan benda yang didiami.

Fakta-Fakta Tentang Virus COVID-19 (Corona)


2. Penyebaran Virus Corona,

Disinformasi tentang penyebaran virus Corona juga sering kita temui dalam media pesan singkat Whatsapp maupun sosial media. Banyak yang menyebutkan bahwa virus ini dapat menyebar melalui nyamuk, hewan peliharaan, maupun sebagainya. Namun sejauh ini belum ada bukti pasti virus Corona mampu menyebarkan melalui nyamuk maupun hewan peliharaan. Faktanya, menurut World Health Organization penyebaran virus ini melalui droplet / tetesan cairan dari saluran pernapasan seseorang terhadap orang lain disekitarnya yang terpapar secara langsung maupun tidak langsung seperti melalui benda-benda yang telah terpapar kontak dengan penderita.





3. Ketahanan Virus Corona terhadap Suhu,

Lagi-lagi disinformasi ketahanan virus Corona terhadap suhu, banyak sekali kita temui informasi bahwa virus ini tidak tahan terhadap suhu akibat terpapar panas matahari secara langsung. Faktanya menurut pakar Herawati menyatakan bahwa virus Corona akan mati pada suhu 56 derajat celcius selama 30 menit. Sehingga negara-negara manapun juga dapat berpotensi tersebarnya virus ini, karena seperti Indonesia sendiri suhu rata-rata sekitar 27-35 derajat celcius. Oleh karena itu virus ini tidak akan mati pada suhu dengan paparan sinar matahari secara langsung.



4. Pencegahan Virus Corona,

Banyak informasi yang tersebar dikalangan masyarakat menganggap bahwa pencegahan virus Corona dapat dilakukan dengan mengonsumsi minuman jahe, makanan sayur lodeh 5 warna, dan memakan bawang putih. Namun kenyataannya hal tersebut belum dapat dipastikan secara ilmiah. WHO sendiri memberikan langkah pencegahan virus corona berupa social distancing, mencuci tangan dengan sabun, dan penyemprotan desinfektan.



5. Ukuran Virus Corona,

Disinformasi juga membahas tentang ukuran virus Corona, informasi tersebut menyebutkan bahwa ukuran virus tersebut memiliki ukuran diameter 500mikrometer dan dapat tersaring oleh masker kain. Namun faktanya ukuran virus ini memiliki ukuran diameter 120nanometer dan minimal dapat disaring oleh masker bedah. Namun perlu diingat orang yang sakit tak perlu memakai masker apabila tidak berada dalam keramaian ataupun merawat orang yang sakit. Perlu diperhatikan masker digunakan oleh orang sakit.






Nah demikian fakta-fakta terkait virus yang sedang hangat di dunia yang menyebabkan pandemi global. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan berharap pandemi ini segera berakhir. Terima kasih.