Materi Sejarah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

22:05
Materi Sejarah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia banyak dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya seperti berikut ini.

1. Profesor Dr. H. Kern,
Profesor asal Belanda ini berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia. Beliau mengemukakan bahwa bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Mikronesia, Polinesia, dan Melanesia memiliki akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Sehingga Kern menyimpulkan bahwasanya bangsa Indonesia berawal dari suatu daerah dan menggunakan bahasa Campa. Kern menambahkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia dahulu menggunakan perahu cadik untuk menuju ke kepulauan Indonesia. Hipotesis dari Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang digunakan oleh masyarakat di daerah Campa dengan apa yang ada di Indonesia, misalnya istilah "kampong" yang banyak digunakan di daerah Kamboja. Selain itu juga terdapat kesamaan istilah nama binatang dan alat perang. Namun hipotesis dari Kern disangkal oleh P.W. Schmidt dan K. Himly karena perbedaan perbendaharaan bahasa Campa.


2. Van Heine Geldern,
Hipotesis dari Geldern tak jauh berbeda dengan Kern yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Hipotesis ini didukung oleh penemuan artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.


3. Willem Smith,
Smith mengemukakan hipotesis berdasarkan penggunaan bahasa oleh masyarakat Indonesia. Beliau membagi bangsa di Asia berdasarkan bahasa yang dipakai, yaitu bangsa yang menggunakan bahasa Togon, Jerman, dan Austria. Sementara itu bahasa Austria dibagi menjadi 2 yaitu bahasa Austro Asia dan Austronesia. Bangsa yang menggunakan Austronesia bertempat tinggal di wilayah Polinesia, Melanesia, dan Indonesia.


4. Drs. Moh. Ali,
Ali mengemukakan hipotesis bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Hipotesis ini didasarkan pada pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga menyebabkan mereka harus pindah ke selatan, termasuk daerah Indonesia. Beliau juga mengemukakan pendapat nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu sungai besar yang berada di daratan Asia, mereka datang secara bergelombang. Gelombang pertama terjadi pada 3.000 sampai dengan 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 sampai dengna 500 SM (Deutro Melayu). Ciri utama gelombang pertama ialah kebudayaan neolitikum dengan jenis perahu bercadik satu, sementara itu gelombang dua menggunakan perahu bercadik dua.


5. Prof. Dr. Sangkot Marzuki,
Profesor Marzuki mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Austronesia dataran Sunda. Ia memiliki dasar hipotesis ini berdasarkan dari penelusuran DNA fosil. Ia juga melakukan sanggahan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia tidak berasal dari Yunan, hal ini disebabkan karena Pithecantropus Erectus dan Homo Erectus tidak ada kelanjutannya sampai pada manusia saat ini. Mereka punah dan digantikan dengan manusia dengan spesies baru, yang sementara ini diyakini sebagai nenek moyang manusia yang ditemukan di Afrika.


6. Mohammad Yamin,
Mohammad Yamin melakukan sanggahan terhadap teori-teori di atas. Ia tidak setuju bahwa orang Indonesia berasal dari kepulauan Indonesia. Menurut pendapatnya, orang Indonesia adalah orang asli yang berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku yang di luar Indonesia berasal dari Indonesia. Pendapat beliau atas dasar penemuan fosil dan artefak yang lebih banyak dan lengkap di Indonesia, daripada di daerah lainnya. Sebagai contoh temuan fosil Homo Soloensis dan Wajakensis yang tidak ditemukan di daerah Asia lain.


7. Harry Truman Simandjutak,
Beliau mengemukakan pendapat bahwa bahasa yang banyak digunakan di Indonesia berasal dari Bahasa Austronesia yang berasal dari Pulau Formosa, Taiwan.


8. Sultan Takdir Alisyahbana,
Alisyahbana mengemukakan hipotesisnya bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berasal dari melayu karena memiliki rumpun bahasa yang banyak kesamaannya.


9. Mayundar,
Mayundar mengemukakan pendapatnya bahwa bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, lalu menyebar ke daerah Indocina lalu ke daerah Indonesia dan Pasifik. Hal ini didukung dengan penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa muda di India timur.


10. Gorys Kraf,
Beliau mengemukakan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari kebudayaan wilayah sekitarnya yang memiliki arti bahwa induknya berasal dari Indonesia.


11. Mens,
Mens berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat, sehingga menyelamatkan diri dan masuk ke kawasan Indonesia.


12. Dr. Brandes,
Beliau bependapat bahwa suku-suku yang tinggal di kepulauan Indonesia mempunyai persamaan dengan bangsa yang tinggal di daerah yang terletak di sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah berat Pulau Madagaskar, sebelah selatan yaitu Jawa, Bali, sebelah timur hingga ke tepi pantai Amerika. Brandes menggunakan perbandingan bahasa dalam penelitian.


13. Max Muller,
Beliau memiliki hipotesis bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia Tenggara. Tetapi, dasar Muller ini tak didukung oleh alasan yang jelas.


14. Hogen,
Beliau mengemukakan pendapat bahwa bangsa yang tinggal di pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa Melayu ini bercampur dengan bangsa dari Mongol yang disebut dengan bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Proto Melayu menyebar di daerah Indonesia tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan Deutro Melayu menyebar di daerah Indonesia tahun 1.500 hingga 500 SM.


15. Profesor Dr. Krom,
Profesor Krom mengemukakan pendapat bahwa masyarakat awal Indonesia berasa dari Cina Tengah, hal ini didasarkan dengan di daerah Cina Tengah terdapat sumber sungai besar. Mereka masuk ke daerah Indonesia sekitar 2.000 hingga 1.500 SM.



Sejarahwan asal Belanda, Von Heine Geldern, melakukan sebuah penyelidikan dengan hasilnya diterangkan bahwa pada tahun 2000 (neolitikum) hingga 500 SM (zaman perunggu) terjadi perpindah penduduk secara bergelombang dari Asia ke pulau sebelah selatan daratan Asia.


Pulau sebelah selatan Asia disebut dengan Austronesia (Austro=selatan, nesos=pulau) yang meliputi pulau yang membentang dari Madagaskar (sebelah barat) hingga Pulau Paskah (sebelah timur) dan Taiwan (sebelah utara) hingga Selandia Baru (sebelah selatan).


Pendapat beliau didukung dengan penemuan alat manusia purba yang berupa beliung batu yang memiliki bentuk persegi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian barat, dan Jawa. Beliung ini juga banyak ditemukan di Myanmar, Kampucha (terutama di wilayah Yunan), Vietnam, dan Malaysia.


Gelombang kedua perpindahan penduduk terjadi pada 400 hingga 300 SM bersamaan zaman perunggu. Perpindahan ini membawa kebudayaan Perunggu seperti kapak sepatu dan gendering atau nekara yang berasal dari daerah Dong Son. Oleh sebab itu kebudayaan perunggu di Indonesia disebut dengan kebudayaan Dong Son.


Pendukung budaya Dong Son merupakan orang Austronesia yang tinggal di pulau Asia dan Australia. Kedatangan mereka berasal dari Yunan ke Indonesia yang terjadi pada 2000 SM. Oleh sebab itu mereka disebut sebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Hal ini juga pernah dikemukakan oleh Dr. H. Kern pada 1899 melalui penelitian bahasa daerah (113 bahasa) di Indonesia. Beliau menyimpulkan bahwa bahasa daerah tersebut berasal dari satu rumpun yaitu bahasa Austronesia.


Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan Yunan (sekitar hulu sungai Salwen) dan Mekhong) yang memiliki tanah yang subur, mereka meninggalkannya disebabkan oleh serangan bangsa lain atau bencana alam.


Alat transportasi mereka menggunakan perahu bercadik. Mereka berlayar secara koloni dan singgah berbagai pulau dan salah satu pulaunya adalah Nusantara. Hal ini membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang hebat mempunyai jiwa kelautan yang mendalam.


Orang Austronesia memasuki daerah Nusantara dan kemudian menetap disebut Melayu Indonesia. Mereka inilah yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Bangsa Melayu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :


1. Proto Melayu (Melayu Tua),
Proto Melayu merupakan orang Austronesia yang berasal dari Asia yang pertama kali datang ke wilayah Nusantara pada tahun 1500 SM. Mereka memasuki Nusantara melalui 2 jalur, yaitu :
a. Jalur barat (Malaysia-Sumatra),
b. Jalur utara atau timur (Filipina-Sulawesi).

Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari manusia purba. Kebudayaan mereka disebut dengan neolitikum (kebudayaan batu baru). Peralatan mereka hampir semuanya terbuat dari batu dan sudah dihaluskan. Peralatan yang terkenal pada zaman ini adalah kapak persegi yang banyak ditemukan di Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan. Van Heekertn mengemukakan bahwa telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa oleh orang Austranesia dari arah utara melalui Filipina dan Sulawesi di Kalumpang (Sulawesi Utara). Suku di Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah suku Dayak dan suku Toraja


2. Deutro Melayu (Melayu Muda)
Deutro Melayu merupakan gelombang kedua nenek moyang bangsa Indonesia pada kurun waktu 400 hingga 300 SM. Deutro Melayu berhasil berasimilasi dengan pendahulunya Proto Melayu. Deutro Melayu memasuki wilayah Nusantara melalui jalur barat, mereka menempuh rute dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, semenanjung Malaysia, dan akhirnya sampai di Nusantara. Deutro Melayu memiliki kebudayaan perunggu dan besi sehingga kebudayaan mereka lebih maju dibandingkan dengan Proto Melayu. Hasil kebudayaanya antara lain nekara, kapak corong, dan kapak sepatu.

Selain itu, Deutro Melayu memiliki kebudayaan megalitikum seperti membuat dolmen (meja batu), menhir (tugu batu), sarkofagus (keranda batu), punden berundak, dan kubur batu.

Suku Indonesia yang merupakan keturunan dari bangsa Deutro Melayu adalah suku Jawa, Bugis, dan Melayu.



Selain 2 bangsa melayu di atas, terdapat juga bangsa primitif, mereka merupakan kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah Nusantara. Mereka termasuk bangsa primitif dengan kebudayaannya yang masih sangat sederhana. Bangsa primitif dibedakan menjadi 3 yaitu :

a. Suku Wedoid,
Sisa suku Wedoid masih dapat kita jumpai, seperti suku Sakai di Siak dan suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Mereka bertahan hidup dengan meramu (mengumpulkan hasil hutan). Mereka juga sulit untuk beradaptasi dengan masyarakat modern.

b. Suku Negroid,
Suku Negroid di Indonesia sudah tidak dapat ditemukan lagi, akan tetapi di pedalaman Malaysia dan Filipina, keturunan suku Negroid masih dapat dijumpai. Contoh suku Negroid adalah suku Semang di semenanjung Malaysia dan suku Negrito di Filipina.

c. Manusia Pleistosen (purba)
Kehidupan manusia purba selalu berpindah tempat (nomaden) dengan kemammpuan yang sangat terbatas. Kebudayaan yang masih sangat sederhana sehingga corak kehidupannya tidak dapat diikui kembali kecuali dalam beberapa aspek saja. Misalnya teknologi yang masih sederhana (teknologi paleolitik).

Share this

I'm Author in http://ilmumalas.com.


Artikel Menarik Lainnya

Artikel Selanjutnya
Artikel Selanjutnya
Previous Article
Artikel Sebelumnya
Cara style text di komentar Disqus dan Blogger:
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
  • Untuk menggunakan emoji di bawah ini cukup copy kode tersebut dan beri jarak 1 spasi untuk menampilkan emoji pada kolom komentar Blogger.
Parser Kode
Diskusikan
Emotikon

Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

0 Comments