Materi Sejarah Teori Masuknya Agama Dan Kebudayaan Hindu-Buddha Di Indonesia

21:35
Materi Sejarah Teori Masuknya Agama Dan Kebudayaan Hindu-Buddha Di Indonesia
Masuknya agama Hindu-Buddha tidak dapat dipisahkan dengan terjalinnya hubungan perdagangan antara India dengan Nusantara (Indonesia). Peristiwa ini menandai akhir dari zaman prasejarah Indonesia dan memasuki zaman sejarah.

Banyak teori yang menjadi dasar masuknya ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Berikut ini merupakan hipotesis atau teori masuknya ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia :


Teori Masuknya Hindu-Buddha

1. Teori kolonisasi,
Teori kolonisasi memberikan penjelasan bahwa proses masuknya ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia menekankan peran dari orang India itu sendiri dalam menyebarkan ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa dalam teori ini, orang Indonesia sangatlah pasif dalam menjadi objek yang menerima ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. Teori ini terbagi menjadi beberapa hipotesis sebagai berikut :

a. Hipotesis brahmana,
Hipotesis ini menjelaskan bahwa ajaran agama dan kebudayaan India dibawa oleh masyarakat dengan golongan brahmana. Hipotesis ini digagas oleh sejarahwan asal Belanda yaitu Van Leur. Beliau mengamati terhadap peninggalan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, beliau mendapati banyak prasasti-prasasti yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Oleh karena itu sangat jelas apabila ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dibawa oleh pengaruh golongan brahmana. Hal ini disebabkan karena hanya kaum brahmana yang dapat menguasai huruf dan bahasa tersebut. Namun, teori ini juga kurang tepat karena para brahmana dalam tradisi Hindu terdapat pantangan bagi mereka untuk menyeberangi laut. Sedangkan Indonesia dengan India terpisah oleh lautan. Hal tersebut yang menjadi kelemahan dari hipotesis ini.



b. Hipotesis ksatria,
Hipotesis ksatria menjelaskan bahwa ajaran agama dan kebudayaan India dibawa oleh masyarakat dengan golongan ksatria. Dalam hipotesis ini dikemukakan oleh 3 tokoh antara lain :

-  J. L. Moens,
J. L. Moens memberikan penjelasan bahwa terjadi banyak kehancuran terhadap kerajaan di India Selatan pada sekitar abad ke-5, sehingga para golongan ksatria melarikan diri ke Indonesia. Selanjutnya mereka membentuk suatu kerajaan, hal ini didukung dengan semangat berpetualang yang biasa dimilikioleh para ksatria.

- C. C. Berg,
C. C. Berg memberikan penjelasan bahwa para golongan ksatria terlibat konflik terkait perebutan kekuasaan di Indonesia. Dengan bantuan golongan dari ksatria, golongan ksatria mampu membantu salah satu kelompok suku yang bertikai. Akhirnya golongan ksatria diberikan hadiah berupa dinikahkan dengan salah satu putri kepala suku atas bantuannya tersebut. Dari pernikahan dengan putri salah seorang raja tersebut membuat penyebaran ajaran agama Hindu-Buddha di Indonesia.

- Mookerji,
Mookerji memberikan penjelasan bahwa para ksatria membentuk sebuah koloni dan lambat laun berkembang menjadi sebuah kerajaan. Para ksatria ini kemudian mengadakan hubungan perdagangan dan mendatangkan orang dari India untuk membangun candi-candi di Indoneisa.


Dari ketiga hipotesis tentang teori ksatria memiliki kelemahan yaitu :
- Tidak adanya bukti prasasti yang menandai penaklukkan maupun kerjaman kerajaan di Indonesia oleh kerajaan di India,
- Para ksatria tidak menguasai huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.



c. Hipotesis waisya,
Hipotesis waisya ini digagas oleh N. J. Krom yang menyatakan bahwa ajaran agama dan kebudayaan India dibawa oleh masyarakat dengan golongan waisya (para pedagang). Para pedagang ini mengadakan hubungan dagang dengan masyarakat di Indonesia yang disesuaikan dengan angin musim. Jikalau angin musim tidak memungkinkan mereka untuk kembali ke India, maka mereka akan menetap sementara di Indonesia. Hal tersebut dapat memungkinkan para pedagang tersebut membawa pengaruh kebudayaan India di Indonesia.

Namun hipotesis ini memiliki kelemahan yang berupa golongan waisya tidak dapat menguasai huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang hanya dikuasai oleh golongan brahmana. Selain itu juga terdapat kelemahan yaitu jika ditilik lebih dalam kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia kebanyakan terdapat di pedalaman dan tidak ada kerajaan yang terdapat di pesisir pantai.



d. Hipotesis sudra,
Hipotesis sudra ini digagas oleh Von van Faber yang menyatakan bahwa ajaran agama dan kebudayaan India dibawa oleh masyarakat dengan golongan sudra. Beliau mengungkapkan bahwa adanya peperangan di India mengakibatkan golongan ini menjadi orang buangan. Mereka meninggalkan India dan mengikuti kaum waisya.




2. Teori arus balik
Teori arus balik dikemukakan oleh F. D. K. Bosch yang menentang teori kolonisasi. Berikut ini yang dikemukakan oleh Bosch tentang teori kolonisasi:
a. Ditilik dari peninggalan yang ditemukan, teori kolonisasi tidak memiliki bukti yang kuat,
b. Apabila terjadi perkawinan antara orang India dengan Indonesia, seharusnya ditemukan keturunannya di Indonesia, namun kenyataannya tidak ditemukan,
c. Dilihat dari segi arsitektur candi di Indonesia berbeda dengan candi di India,
d. Huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta hanya dikuasai kaum brahmana, namun pada kenyataannya masyarakat pada waktu itu menggunakan bahasa yang digunakan oleh kebanyakan orang India.

Teori arus bali oleh Bosch mengemukakan bahwa yang pertama kali datang ke Indonesia ialah kalangan intelektual dari India, ia menyebarkan ajarannya dengan ikut menumpang dengan kapal dagang. Karena pengaruhnya yang sangat kuat, masyarakat di Indonesia menjadi tertarik untuk mengikuti ajaran tersebut, hingga akhirnya banyak orang Indonesia yang pergi ke India untuk berkunjung dan belajar ajaran agama Hindu-Buddha di India. Sekembalinya ke Indonesia mereka mengajarkan ajaran tersebut ke masyarakat setempat. Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti Nalanda yang berisi bahwa Raja Balaputra (Raja Sriwijaya) meminta raja di India untuk membangun wihara di Nalanda yang digunakan untuk menimba ilmu para pelajar atau tokoh itu menuntut ilmu di sana. Mereka kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia.



Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha Terhadap Kehidupan Masyarakat Indonesia

1. Bidang agama,
Masuknya pengaruh Hindu-Buddha membuat masyarakat di Nusantara yang telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme menerima kepercayaan baru yaitu ajaran agama Hindu-Buddha.

2. Bidang pendidikan,
Peran kaum brahmana memegang peranan penting pada bidang ini, karena merekalah yang memberikan ilmu kepada masyarakat. I-Tsing mengatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah mendirikan suatu sekolah yang memiliki taraf seperti perguruan tinggi yang digunakan untuk belajar agama Buddha.

3. Bidang bahasa,
Peninggalan kerajaan Hindu-Buddha meninggalkan prasasti yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Selain itu bahasa Sanskerta juga berperan dalam memperkaya bahasa kita bahasa Indonesia yang memiliki banyak kata serapan dari bahasa Sanskerta.

4. Bidang seni,
Pengaruh dari masuknya ajaran Hindu-Buddha dalam bidang seni ialah munculnya relief dan sastra. Relief merupakan hiasan pada dinding candi yang sesuai dengan kebudayaan India. Selain itu pada sastra, terlihat pada penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Adapun sastra seperti Ramayana dan Mahabarata yang berasal dari kebudayaan India. Adapula yang merupakan hasil dari pujangga Indonesia yaitu Negarakertagama (Mpu Prapanca), Arjunawiwaha (Mpu Kanwa), Sutasoma (Mpu Tantular).

5. Bidang sosial,
Pengaruh pada bidang sosial terlihat dari sistem pemerintahan dan kemasyarakatan. Setiap kelompok kecil bersatu membentuk kepemilikan wilayah dan dipimpin oleh seorang kepala suku. Oleh karena itu lahir pula kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Sriwijaya, dan Tarumanegara.

Share this

I'm Author in http://ilmumalas.com.


Artikel Menarik Lainnya

Artikel Selanjutnya
Artikel Selanjutnya
Previous Article
Artikel Sebelumnya
Cara style text di komentar Disqus dan Blogger:
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
  • Untuk menggunakan emoji di bawah ini cukup copy kode tersebut dan beri jarak 1 spasi untuk menampilkan emoji pada kolom komentar Blogger.
Parser Kode
Diskusikan
Emotikon

Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

0 Comments