Materi Sejarah Kehidupan Masyarakat Zaman Pra Aksara

07:45
Materi Sejarah Kehidupan Masyarakat Zaman Pra Aksara

Masa Berburu Dan Meramu (Food Gathering) / Mengumpulkan Makanan

a. Kehidupan sosial
- Masyarakat masa food gathering lebih menggantungkan dirinya pada alam. Oleh karena itu mereka harus menempati tempat yang dapat memberikan persediaan yang cukup untuk kelangsungan hidupnya. Oleh sebab itu mereka selalu berpindah-pindah (nomaden). Alasan mengapa mereka berpindah-pindah antara lain mereka berusaha menemukan tempat dimana kebutuhan mereka tersedia lebih banyak dan mudah diperoleh dan persediaan yang semakin berkurang di tempat yang ditempati sebelumnya.

- Mereka mencari makanan berupa binatang buruan (biasanya kerang-kerangan) dan tanaman liar di tepi sungai atau danau.

- Mereka hidup mengembara dengan tempat tinggal sementara berupa gua, ada pula yang tinggal di tepi pantai.

- Mereka hidup berkelompok kecil untuk memudahkan pergerakan untuk mengumpulkan persediaan makanan dan minuman.

- Mereka berkelompok dengan pembagian tugas kerja, laki-laki umumnya melakukan perburuan mencari makanan dan minuman, sementara itu perempuan merawat anak dan mengumpulkan buah-buahan.

- Populasi pertumbuhan penduduk sangatlah kecil dengan melihat situasi dan kondisi yang berat dan berbahaya.

- Hubungan antar anggota sangat erat, mereka saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupan.


b. Kehidupan budaya 
- Mereka belum mampu membuat kerajinan tanah seperti gerabah.

- Mereka sudah mampu membuat peralatan meskipun masih sangat sederhana seperti rakit, lama kelamaan mereka mampu membuat perahu.

-Mereka memilih untuk tinggal di gua-gua, dari tempat tersebut ditemukan beberapa peninggalan alat-alat kehidupan pada masa itu seperti kapak perimbas, kapak penetak, dan kapak genggam.

- Mereka sudah mengenal perhiasan yang sangat primitif yaitu merangkai kulit kerang menjadi sebuah kalung.

- Mereka mencukupi kebutuhan dengan menggunakan alat-alat yang dibuat dari batu, kayu, dan tulang.


c. Teknologi
- Pada masa itu teknologi masih sangat rendah, dengan hampir semua alat yang digunakan masih sangat sederhana dan hanya sekedar membantu pekerjaan mereka.



Masa Bercocok Tanam (Food Producing) Dan Beternak

a. Kehidupan sosial
- Mereka melakukan teknik bercocok tanam yang dikenal dengan istilah berhuma, yaitu teknik bercocok tanam dengan melakukan pembersihan hutan lalu menanaminya dengan tanaman yang akan dikembang biakan. Apabila tanah tersebut sudah tidak lagi subur, maka mereka akan berpindah ke tempat lain. Hal ini dilakukan mereka secara berulang-ulang.

- Mereka telah menetap pada suatu tempat yang dekat dengan huma yang mereka buat. Selain berhuma mereka juga memelihara hewan-hewan jenis tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.

- Populasi pertumbuhan anggota kelompok semakin besar sehingga mereka membuat kelompok perkampungan, meskipun mereka masih berpindah-pindah tempat tinggal.

- Usia rata-rata mereka pada masa itu berkisar 35 tahun.

- Mereka yang sudah menerapkan sistem perkampungan sudah memiliki peraturan untuk mengatur ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.

- Mereka juga memilih seorang pemimpin yang memiliki wibawa, kuat, dan disegani untuk melakukan pengaturan terhadap kelompoknya.

- Dalam kehidupannya mereka saling bergotong royong, saling membantu, dan saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya.


b. Kehidupan budaya
- Hasil kebudayaan mereka berupa kapak lonjong, perhiasan, gerabah, beliung persegi, dan mata panah, selain itu juga terdapat peniggalan bangunan megalitikum berupa dolmen, kubur batu, menhir, arca, waruga, dan sarkofagus.


c. Teknologi
- Pada masa itu, kebudayaan mereka mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain itu juga terjadinya revolusi besar-besaran dalam kehidupan manusia dari food gathering menjadi food producing.



Masa Perundagian

a. Kehidupan sosial
- Populasi pada masa itu semakin bertambah, pertanian dan peternakan semakin maju, dan mereka juga sudah memiliki pengalaman dalam bidang pertanian dan peternakan.

- Mereka sudah menerapkan sistem persawahan dengan waktu dan kerja semakin diketatkan.

- Mereka juga memiliki pengetahuan tentang gejala alam dan musim, sehingga mereka dapat memperkirakan waktu tanam dan panen.

- Munculnya golongan masyarakat undagi yang mana mereka terampil dalam melakukan pekerjaan seperti membuat gerobak, rumah kayu, serta benda logam.

- Kehidupan masyarakat masa itu juga semakin teratur dengan adanya pembagian kerja berdasarkan kemampuan individu.


b. Kehidupan budaya
- Mereka menunjukkan eksistensi tingkat budaya yang sangat maju dengan ditandai dengan berbagai bentuk benda seni dan upacara.

- Kemajuan teknologi pada zaman ini sudah tergolong dalam kemajuan yang pesat yang ditandai dengan teknologi peleburan biji logam yang digunakan untuk membuat perkakas / alat dalam membantu kehidupannya.

- Pada zaman perunggu, mereka memperoleh logam yang lebih keras dari tembaga, karena perunggu merupakan campuran dari tembaga dan timah. Hal ini dibuktikan dengan masyarakat pada zaman itu sudah mengenal teknologi pencampuran dan peleburan logam.

- Pada zaman besi, mereka menemukan logam yang lebih keras lagi sehingga mereka harus meleburkan logam tersebut dengan suhu yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan alat-alat pada zaman ini sudah lebih sempurna dibandingkan sebelumnya. Teknik peleburan yang digunakan ialah dengan sistem pemanasan, pencetakan, pencampuran, dan penempaan logam.

- Pada zaman perundagian ini peralatan gerabah masih digunakan, hal ini menunjukkan fungsi peralatan tersebut belum dapat tergantikan dengan mudah oleh alat logam.


c. Teknologi
- Teknologi pembuatan alat-alat yang berasal logam menggunakan teknik yang diadopsi dari teknik pembuatan logam di daratan Cina.

- Mereka menggunakan alat-alat logam biasanya digunakan untuk melakukan cocok tanam.

- Teknik yang digunakan pada masa perundagian adalah a cire perdue dan bilvave, teknik a cire perdue merupakan teknik menghasilkan logam dengan menggunakan lilin dan hanya digunakan hanya sekali. Berbeda dengan teknik bilvave yang mana teknik menggunakan cetakan yang dapat digunakan berkali-kali.




Budaya Masa Prasejarah Indonesia   

Sebelum terpengaruhnya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia, masyarakat Indonesia sudah memiliki kebudayaan asli sendiri. Local genius merupakan budaya asli yang dimiliki Indonesia sebelum adanya pengaruh Hindu-Buddha. Menurut J.L. Brandes bangsa Indonesia memiliki 10 unsur kebudayaan asli sebagai berikut.

1. Kesenian gamelan,
2. Pertunjukan wayang,
3. Sistem sawah dan cocok tanam,
4. Perlayaran dan arah mata angin,
5. Sistem perbintangan,
6. Aturan metrik atau alat ukur,
7. Batik dan pola ornamen,
8. Alat tukar uang logam,
9. Teknik membuat logam,
10. Pengaturan susunan masyarakat.

Share this

I'm Author in http://ilmumalas.com.


Artikel Menarik Lainnya

Artikel Selanjutnya
Artikel Selanjutnya
Previous Article
Artikel Sebelumnya
Cara style text di komentar Disqus dan Blogger:
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
  • Untuk menggunakan emoji di bawah ini cukup copy kode tersebut dan beri jarak 1 spasi untuk menampilkan emoji pada kolom komentar Blogger.
Parser Kode
Diskusikan
Emotikon

Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

0 Comments