Materi Kimia Sel Elektrokimia

22:14
Haloooo Gais, balik lagi sama ILMU MALAS!! Maaf banget gais, udah jarang upload karena sibuk kuliah... Gaiss... Gimana nih hasil SBMPTNnya atau SNMPTNnya? Pasti pada ketrima yaaa.. Amin, yang belum ketrima, jangan panik... masih ada ujian-ujian yang lain dan ILMU MALAS siap membantu anda untuk materi kimia kelas 12 yang satu ini... Check this out!!

SEL ELEKTROKIMIA


Salah satu penerapan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber arus searah atau baterai. Arus listrik yang dihasilkan oleh sumber arus searah disebabkan adanya aliran elektron yang bergerak pada penghantar. Arus elektron yang terjadi pada sumber arus tersebut berasal dari reaksi redoks yang terjadi di dalamnya.

Bila logam tembaga (Cu) dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat (AgNO3) maka pada permukaan logam tembaga akan segera terbentuk laposan perak, sedangkan larutan akan berubah warnanya menjadi biru karena terbentuknya ion Cu2+  .



Reaksi yang terjadi adalah :
  • Ag+ (aq) + Cu → Ag (s) + Cu2+ (aq)  
  • (tak berwarna)                     (biru)
Reaksi diatas sebenarnya terdiri dari dua reaksi yaitu setengah reaksi oksidasi dan reduksi, yaitu :
  • Setengah reaksi oksidasi yang merupakan reaksi oksidasi logam tembaga. 
    • Cu(s) →  Cu2+ (aq)  + 2e-
  • Setengah reaksi reduksi yang merupakan reaksi reduksi ion perak. 
    • Ag+ (aq) + e- →  Ag (s)
Perpindahan elektron terjadi dalam larutan secara langsung dari logam Cu ke ion Ag+. Apabila perpidahan elektron tersebut dapat dilewakan pada suatu kawat penghantar maka akan menghasilkan arus listrik. Luigi Galvani (1780) dan Alessandro Volta (1800) melalui percobaannya dapat menghasilkan arus listrik yang dihasilkan dari reaksi redoks. Perangkat sumber arus searah itu dikenal dengan Sel Volta atau Sel Galvani. Sel Volta terdiri dari elektrode Zn yang dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4 dan elekrode Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSo4. Kedua larutan ini dipisahkan oleh dinding berpori, atau dihubungkandengan jembatan garam, yaitu semacam pipa yang berisi agar-agar yang mengandung garam, misalnya kalium nitrat (KNO3). 

Menurut konsep, elektronika, arah aliran elektron berlawanan dengan arah arus listrik, oleh karena elektron bergerak dari Zn ke Cu, maka arus listrik bergerak arus elektrode Cu menuju elektrode Zn. Berdasarkan hal itu pula, maka elektrode Cu sebagai asal-usul arus merupakan kutub listrik positif dan elektrode Zn menjadi kutub negatif. 

Menurut konsep elektrokimia, anode merupakan elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi. Dalam hal sel Volta ini yang berlaku sebagai anode adalah elektrode zink. Katode adalah elektrode tempa berlangsungnya reaksi reduksi, dan dalam hal ini yang bertindak sebagai katode adalah elektode tembaga. 

Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam sel elektrokimia, kutub positif merupakan katode dan kutub negatif adalah anode. Jadi, yang menentukan suatu elektrode sebagai anode atau katode adalah reaksi yang terjadi pada elektrode tersebut. 


Pada sel Volta dengan elektrode terpisah diperlukan jembatan garam yang berfungsi sebagai penghantar elektrolit (mengalirkan ion-ion dari satu elektrode ke elektrode lain) guna mengimbangi aliran elektron dari anode ke katode. 
Bila zink melepaskan elektron menjadi ion Zn2+, maka pada larutan di sekitarnya kekurangan muatan negatif, untuk itu ion negatif (NO3-) yang terdapat pada jembatan garam akan keluar. Di katode, ion Cu2+ yang mengalami reduksi segera meningalkan sistem, maka di larutan pada elektrode tersebut menjadi sangat negatif karena ion SO42- kehilangan pasangannya akibatnya ion akan menarik ion SO42- yang terdapat pada jembatan garam. Dengan demikian, jembatan garam berfungsi mencegah terjadinya polarisasi muatan pada kedua elektrode atau depolarisator. 
Apabila konsentrasi larutan yang digunakan mempunyai konsentrasi 1 M, maka harga beda potensial yang terjadi pada sel Volta tersebut adalah 1,10 V. Reaksi yan terjadi pada sel Volta di atas adalah 
  • Anode : Zn(s) →  Zn2+ (aq)  + 2e-
  • Katode : Cu2+ (aq)  + 2e- → Cu(s) 
  • Reaksi sel :  Zn(s) + Cu2+ (aq) → Zn2+ (aq) + Cu(s) 
Sel Volta di atas dapat digambarkan dengan notasi sel : 
Zn | Zn2+  (1,0M)  ||  Cu2+  (1,0M) || Cu E० sel = +1,10 V 

Notasi sel menunjukkan elektrode yang berfungsi sebagai anode dan elektrode yang berfungsi sebagai katode. Anode (reaksi oksidasi) diletakkan di kiri dari katode (reaksi reduksi) diletakkan di kanan. Konsentrasi elektrolitnya dinyatakan dalam satuan molar (M) dan besarnya beda potensial dinyakan dalam satuan volt. 

Share this

I'm Author in http://ilmumalas.com.


Artikel Menarik Lainnya

Artikel Selanjutnya
Artikel Selanjutnya
Previous Article
Artikel Sebelumnya
Cara style text di komentar Disqus dan Blogger:
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
  • Untuk menggunakan emoji di bawah ini cukup copy kode tersebut dan beri jarak 1 spasi untuk menampilkan emoji pada kolom komentar Blogger.
Parser Kode
Diskusikan
Emotikon

Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

0 Comments