Materi SBMPTN Biologi Protista

19:05
Materi SBMPTN Biologi Protista

Istilah nama protista diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang berarti pertama/mula-mula dan kritos yang artinya membuat/menyusun. Protista merupakan hewan bersel tunggal (uniseluler) yang hidup dengan membentuk koloni (berkelompok) di tempat yang lembap. Banyak golongan protista yang mempunyai kemiripan ciri dan sifat seperti hewan, tumbuhan, atau jamur.

Protista Mirip Hewan (Protozoa)

a. Ciri-ciri Protozoa

  • Bersel satu (uniseluler).
  • Ukuran sel berkisar antara 3-1000 mm.
  • Sel memiliki membran inti (eukariotik).
  • Tidak berdinding sel.
  • Hidup di habitat yang basah/berair.
  • Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri (pembelahan biner).
  • Pada lingkungan yang kurang baik, protozoa mempertahankan diri dengan membentuk kista.
  • Alat gerak berupa kaki semu (pseupodia), bulu cambuk (flagela), atau rambut getar (silia).

b. Jenis-jenis Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, dibedakan menjadi 4:

1. Rhizopoda (Sarcodina)
Ciri-ciri:

  • Bersel satu (uniseluler).
  • Alat gerak berupa tonjolan sitoplasma yang disebut pseupodia (kaki semu).
  • Bentuk tubuh tidak tetap, terdiri atas ektoplasma dan endoplasma.
  • Habitat di perairan yang mengandung banyak zat organik.
  • Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri.

Struktur tubuhnya, yaitu:
Materi SBMPTN Biologi Protista

Contoh:

  • Amoeba, beberapa hidup di lingkungan bebas, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh manusia, seperti Entamoeba dysentriae, Entamoeba histolitica (penyebab penyakit disentri), dan Entamoeba coli, yang membantu proses pembusukan sisa metabolisme.
  • Foraminifera, habitatnya di laut dan fosilnya dapat membentuk tanah globigirena yang berguna sebagai penunjuk sumber minyak bumi. 
  • Radiolaria, memiliki habitat di laut dan fosilnya tersusun atas silikat membentuk tanah radiolaria yang dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.

Materi SBMPTN Biologi Protista

2. Flagelata (Mastigophora)
Ciri-ciri:

  • Bersel satu (uniseluler).
  • Bentuk sel tetap dan tidak punya rangka.
  • Ukuran tubuh antara 35—60 mm.
  • Umumnya berkloroplas.
  • Alat gerak berupa flagel
  • Kebanyakan hidup di air tawar.
  • Bersifat autotrof dan memakan zat organik berupa larutan.
  • Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri secara memanjang.

Struktur tubuhnya, yaitu:
Materi SBMPTN Biologi Protista



Contoh:

  • Euglena viridis, Volvox, dan Pandorina, memiliki kloroplas sehingga berperan sebagai produsen dalam ekosistem perairan.
  • Trichonympha dan Myxotricha yang hidup dalam usus rayap dan membantu rayap dalam mencerna kayu karena memiliki enzim selulosa.
  • Trypanosoma gambiense yang hidup dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina palpalis) yang menyebabkan penyakit ”tidur”.


3. Ciliata (Ciliophora)
Ciri-ciri:

  • Bersel satu dengan bentuk tubuh tetap.
  • Mempunyai celah mulut dan dilengkapi dengan anus sel.
  • Memiliki dua buah inti sel, yaitu makronukleus (alat reproduksi aseksual) dan mikronukleus (alat reproduksi seksual).
  • Pada dinding sel terdapat rambut getar (silia) sebagai alat gerak.
  • Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan membelah diri.
  • Hidup di perairan tawar yang banyak mengandung zat organik.

Struktur tubuhnya, yaitu:
Materi SBMPTN Biologi Protista


Contoh:

  • Paramaecium caudatum, bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan seksual dengan konjugasi.
  • Stentor, bentuk seperti terompet dengan tangkai yang melekat pada substrat.
  • Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan penyakit balantidiosis (disentri).

Materi SBMPTN Biologi Protista




4. Sporozoa (Apikompleksa)
Ciri-ciri:

  • Bersel satu.
  • Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya.
  • Tidak mempunyai alat gerak.
  • Parasit pada hewan dan manusia.
  • Reproduksi secara aseksual dengan schizogoni (membelah diri dalam tubuh inang) atau sporogoni (membentuk spora dalam tubuh inang) dan secara seksual dengan peleburan dua gamet dalam tubuh nyamuk (inangnya).


Plasmodium merupakan contoh dari sporozoa yang hidup pada sel inangnya, yaitu nyamuk. Jenis-jenis Plasmodium, yaitu:

  • Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana, masa sporulasi (gejala demam) setiap 2 x 24 jam.
  • Plasmodium falcifarum, penyebab malaria tropika, masa sporulasi setiap 1-3 x 24 jam.
  • Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana, masa sporulasi setiap 1-3 x 24 jam.
  • Plasmodium ovale, penyebab malaria ovale tertiana (limpa).



Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

a. Ciri-ciri Alga

  • Ada yang uniseluler dan multiseluler.
  • Dinding sel tersusun atas selulosa.
  • Sel sudah memiliki membran inti (eukariotik).
  • Struktur tubuh seperti tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang, dan daun sejati.
  • Memiliki pigmen warna, seperti klorofil, xantofil (kuning), karoten (keemasan), fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), dan lain-lain.
  • Dapat melakukan fotosintesis sehingga dikatakan bersifat fotoautotrof.
  • Habitat di wilayah perairan dan di tempat yang lembap.
  • Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri (pada alga uniseluler) atau membentuk fragmentasi (pada alga multiseluler).


b. Jenis-jenis Alga
Berdasarkan warna pigmennya, ganggang diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Alga hijau (Chlorophyta)

  • Kandungan pigmen utama yang dimiliki oleh Chlorophyta adalah klorofil (hijau) dengan pigmen tambahan berupa karoten.
  • Hidup di perairan (tawar maupun air laut), ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen.
  • Reproduksi secara aseksual (membelah diri, fragmentasi, dan spora) dan seksual (isogami, anisogami, dan oogami).
  • Contoh: Protococcus, Chlorella, Chlamydomonas, Spirogyra (berfilamen), dan Ulva lactua (berbentuk talus).


2. Alga cokelat (Phaeophyta)

  • Kandungan pigmen utama yang dimiliki adalah fikosantin (pigmen cokelat).
  • Reproduksia seksual dengan fragmentasi, zoospora. Reproduksi seksual dengan oogami, sel telur dihasilkan oleh oogonia, dan sperma oleh anteridia.
  • Pada dinding sel, selain selulosa terdapat asam alginat, pigmen fotosintesis aksesoris (tambahan) klorofil a dan c, xantofil, simpanan karbon karbohidrat.
  • Contoh: Laminaria sp. (penghasil asam alginat yang dibutuhkan untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik), Sargassum, Fucus, Turbinaria decurens, dan Macrocystis.


3. Alga merah (Rhodophyta)

  • Kandungan pigmen utama yang dimiliki adalah fikoeritrin (pigmen merah).
  • Hampir semua jenis rhodophyta hidup di laut.
  • Reproduksi secara aseksual melalui spora, seksual dengan oogami.
  • Contoh: Eucheuma spinosum (bahan baku agar-agar)

4. Alga keemasan (Chrysophyta)

  • Pigmen dominan yang dikandung adalah xantofil (pigmen keemasan), tidak memiliki pirenoid, dan memiliki kloroplas dengan ukuran kecil.
  • Hidup di tempat berair (air tawar maupun air laut).
  • Berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri atau spora dan dengan seksual melalui penyatuan 2 gamet.
  • Contoh: Mischococcus, Synura, dan Navicula.


5. Alga api (Pyrrophyta)

  • Beberapa Pyrrophyta mampu memendarkan cahaya (karena adanya senyawa fosfor) sehingga bersifat fosforesensi. Fosforesensi menyebabkan laut tampak bercahaya pada malam hari, oleh karenanya alga ini disebut alga api.
  • Pyrrophyta juga dapat menyebabkan peristiwa ride tide (air laut berwarna merah kecokelatan). Dari peristiwa ini, alga menghasilkan racun yang dapat membunuh ikan dan hewan laut di sekitarnya.
  • Memiliki kandungan pigmen berupa xantofil, dinosantin, fikobilin, dan klorofil.
  • Pyrrophyta merupakan jenis alga yang uniseluler dan dapat melakukan fotosintesis.
  • Reproduksi secara aseksual (membelah diri).
  • Contoh: Gymnodinium breve (penghasil toksin bagi saraf).


Protista Mirip Jamur

a. Ciri-ciri

  • Struktur tubuh berbentuk seperti lendir (fase asimilatif).
  • Bergerak seperti amoeba (fase plasmodium).
  • Digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu Oomycotina dan Myxomycotina.


b. Jenis-jenis Jamur Protista
1. Oomycotina (jamur air)

  • Bersel banyak (multiseluler) dan berinti banyak.
  • Dinding sel tersusun atas selulosa dengan hifa tidak bersekat.
  • Memiliki habitat di air tawar dan darat.
  • Contoh: Phytophythora infestan (parasit pada kentang), dan Phytium (penyebab penyakit busuk pada kecambah berbagai tanaman).

2. Myxomycotina (jamur lendir)

  • Disebut jamur lendir karena tubuhnya memiliki massa berlendir yang menyebar dalam daur hidupnya yang disebut dengan plasmodium.
  • Myxomycotina merupakan predator fagosit karena dapat memakan bakteri/ hama.
  • Bersifat heterotrof dengan tahapan makan mirip amoeba (amoeboid).
  • Contoh: Dictyostelium discoideum, Dinoflagelata.

Share this

I'm Author in http://ilmumalas.com.


Artikel Menarik Lainnya

Artikel Selanjutnya
Artikel Selanjutnya
Previous Article
Artikel Sebelumnya
Cara style text di komentar Disqus dan Blogger:
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
  • Untuk menggunakan emoji di bawah ini cukup copy kode tersebut dan beri jarak 1 spasi untuk menampilkan emoji pada kolom komentar Blogger.
Parser Kode
Diskusikan
Emotikon

Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

0 Comments