Materi SBMPTN Biologi Jamur

23:35
Materi SBMPTN Biologi Jamur

Ciri-ciri Jamur (Fungi)

1. Bersel banyak (multiseluler), tetapi ada sebagian kecil yang bersel tunggal.
2. Inti sel sudah memiliki membran inti (eukariotik).
3. Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof, baik secara parasit maupun saprofit.
4. Dinding sel tersusun atas zat kitin, glukan, dan manan.
5. Tubuh tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa.
6. Percabangan hifa membentuk jaringan miselium yang berufungsi untuk menyerap makanan.
7. Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembap, dan kurang cahaya.
8. Reproduksi secara aseksual melalui pembelahan dan secara seksual melalui peleburan inti sel dari dua sel induk.
9. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.


Klasifikasi Jamur (Fungi)

Secara filogenik, jamur diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu:
a. Zygomycota

  • Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik yang tidak bersekat. Sekat hanya ditemukan pada hifa bagian tubuh yang membentuk alat reproduksi.
  • Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaitu Stolon (hifa yang menjalar di permukaan substrat), Rizoid (hifa yang menembus ke dalam substrat), dan Sporangiospor (hifa yang menjulang ke atas membentuk sporangium).
  • Ciri khas dari jamur jenis ini ada pada cara reproduksi seksualnya, yaitu melalui peleburan gamet yang membentuk zigospora. Sedangkan, reproduksi aseksualnya dengan sporangium.
  • Contoh:
    1. Rhizopus stolonifer, pengurai bagian sisa organik pada tanaman ubi jalar dan dimanfaatkan pada proses pembuatan tempe.
    2. Mucor mucedo, hidup secara saprofit pada roti atau kotoran hewan.



b. Ascomycota

  • Tubuh tersusun atas miselium dengan hifa yang bersekat (bersepta).
  • Pada umumnya, hidup di lingkungan berair, bersifat parasit pada tumbuhan dan saprofit pada sampah.
  • Ascomycota memiliki spora yang terdapat pada kantung-kantung penyimpanan yang disebut askus (konidia).
  • Ciri khas pada jamurjenis ascomycota adalah pada reproduksi seksualnya membentuk askospora.
  • Reproduksi aseksualnya dilakukan dengan membentuk konidium, tunas, dan fragmentasi.
  • Jenis jamur ascomycota ada yang uniseluler, yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal dengan ragi (yeast).
  • Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, jamur ascomycota terbagi menjadi empat, yaitu:
    1. Kleistotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang memiliki askokarp berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas Plectomyces).
    Contoh: jamur dari genus Penicillium dan Aspergillus.
    2. Peritesium, yaitu kelompok jamur yang memiliki askokarp berbentuk botol (ciri dari genus Pyrenomycetes).
    Contoh: Neurospora, Roselinia arcuata, dan Xylaria tabacina.
    3. Apotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang askokarpnya berbentuk seperti cawan atau mangkok.
    Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai saprofit disampah),Marshella esculenta dan Tuber sp. yang dimanfaatkan sebagai makanan.
    4. Askus telanjang, yaitu golongan jamur ascomycota yang tidak memiliki askokarp (tidak membentuk badan buah) dan merupakan ciri dari kelas Protoascomycetes.
    Contoh: Saccharomyces cereviceae, Candida albicans, dan Tricoderma.
  • Contoh jamur jenis ascomycota beserta peranannya, yaitu:
    1. Aspergillus oryzae, sebagai pelunak adonan roti.
    2. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum sebagai penghasil antibiotik penisilin.
    3. Aspergillus wentii, yang dimanfaatkan dalam pembuatan kecap.
    4. Candida albicans, penyebab penyakit kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lendir mulut vagina dan saluran pencernaan.


c. Basidiomycota

  • Ciri umum jamur ini adalah hifanya bersekat dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang berpasangan). 
  • Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya (basidiokarp) yang menyerupai payung dan terdiri atas batang dan tudung.
  • Bagian bawah tudung terdapat lembaranlembaran bilah sebagai tempat terbentuknya basidium.
  • Reproduksi aseksual ditandai dengan pembentukan konidium. Sedangkan, fase reproduksi seksualnya dengan pembelahan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk ganda.
  • Sebagian besarjamurjenisini dimanfaatkan sebagai makanan karena mengandung nilai gizi yang tinggi.
  • Contoh:
    1.Jamur merang (Volvariella volvaceae), hidup pada lingkungan dengan kelembapan tinggi dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
    2.Jamur kuping (Auricularia polytricha), tubuh berwarna cokelat kehitaman, hidup sebagaisaprofit pada kayu lapuk, dan umumnya digunakan sebagai campuran sup.
    3.Jamur shitake, hidup pada batang kayu dan banyak dibudidayakan di Jepang dan Cina sebagai bahan makanan.
    4. Puccinia graminis, merupakan parasit pada rumput.
    5. Ganoderma applanatum, penyebab kerusakan pada kayu.



d. Deuteromycota

  • Ciri umum jamur ini adalah hifa bersekat membentuk konidia dan belum diketahui fase reproduksinya sehingga sering disebut sebagai fungi imperfecti (jamur tidak sempurna).
  • Hidup sebagai parasit. Contoh:
  • 1. Tinea versicolor, yaitu penyebab penyakit panu pada kulit.
  • 2. Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada rambut dan kuku.
  • 3. Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet.



Simbiosis Jamur (Fungi)

a. Lumut Kerak (Lichenes)

  • Merupakan hasil simbiosis antara fungi (Ascomycota atau Basidiomycota) yang disebut mikobion dengan alga biru atau alga hijau yang disebut fikobion.
  • Tumbuh pada pohon, di tanah, batu karang.
  • Berperan sebagai organisme perintis dan sensitif terhadap polusi udara.
  • Bereproduksi aseksual dengan cara fragmentasi atau soredium (beberapa sel ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur). Bereproduksi seksual dengan menghasilkan askospora atau basidiospora. Contoh: Physcia, Parmelia.


b. Mikoriza

  • Mikoriza merupakan bentuk simbiosis antara fungi dengan akar tanaman, yaitu tanaman pinus dan kacangkacangan.
  • Jamur yang membentuk mikoriza berasal dari golongan Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota.
  • Terdapat dua jenis mikoriza, yaitu ektomikoriza yang terdapat pada akar pinus dan endomikoriza pada akar tanaman kacang-kacangan.
  • Ektomikoriza memiliki hifa yang tidak dapat menembus ke dalam akar (korteks), tetapi hanya sampai pada lapisan epidermis. 
  • Endomikoriza memiliki hifa yang menembus akar sampai ke bagian korteks. Selain terdapat pada tanaman kacang-kacangan juga dapat hidup di akar anggrek dan sayuran, seperti kol.

Share this

I'm Author in http://ilmumalas.com.


Artikel Menarik Lainnya

Artikel Selanjutnya
Artikel Selanjutnya
Previous Article
Artikel Sebelumnya
Cara style text di komentar Disqus dan Blogger:
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
  • Untuk menggunakan emoji di bawah ini cukup copy kode tersebut dan beri jarak 1 spasi untuk menampilkan emoji pada kolom komentar Blogger.
Parser Kode
Diskusikan
Emotikon

Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

0 Comments