Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Tarumanegara

00:30
Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Tarumanegara

Letak Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara memiliki lokasi di tepi Sungai Cisadane, sekitar Bogor, Jawa Barat. Secara etimologi kata taruma berhubungan dengan kata tarum yang memiliki arti nila atau biru, hingga sekarang nama taruma masih digunakan sebagai nama sungai yaitu Sungai Citarum ( ci memiliki arti sungai )




Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Sumber Prasasti
1. Prasasti Jambu,
Prasasti Jambu atau memiliki nama lain Prasasti Pasir Kolengkak merupakan prasasti Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan pada tahun 1854 oleh seorang ahli yaitu Jonathan Riff yang ditemukan di sekitar perkebunan jambu di kampung Pasir Gintung, Parakanmuncang, Nanggung, Bogor. Di dalam prasasti ini tertulis dua kalimat menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta dengan isi yang menjelaskan keagungan dan kehebatan Raja Purnawarman sebagai pemimpin Kerajaan Tarumanegara.


2. Prasasti Tugu,
Prasasti Tugu merupakan prasasti Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan di kampung Batutumbuh, desa Tugu, Koja, Jakarta Selatan. Prasasti ini ditemukan oleh P. de Roo de la Faille pada tahun 1911. Prasasti ini memberikan informasi tentang pembuatan dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman dan Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru. Pembuatan sungai ini dimaksudkan untuk mencegah banjir pada saat musim hujan yang sering terjadi di wilayah kerajaan, selain itu pembuatan sungai ini juga dimaksudkan untuk mencegah bencana kekeringan pada musim kemarau.


3. Prasasti Ciaruteun,
Prasasti Ciaruteun merupakan prasasti Kerajaan Tarumanegara yang ditulis dalam aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka dengan menggunakan bahasa Sansekerta. Di dalam prasasti ini terdapat beberapa gambar antara lain laba-laba, gambar umbi, sulur-suluran, dan telapak kaki. Sepasang telapak kaki di dalam prasasti tersebut mengibaratkan seperti kaki Dewa Wisnu, yang mana telapak kaki tersebut merupakan telapak kaki Purnawarman yang merupakan raja di Kerajaan Tarumanegara yang gagah dan berani.


4. Prasasti Lebak Munjul,
Prasasti Lebak Munjul atau memiliki nama lain Prasasti Cidanghiyang merupakan satu-satunya prasasti yang mendukung informasi Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan di wilayah Pandeglang. Prasasti ini ditemukan oleh Toebagus Roesjan pada tahun 1947 di daerah tepi Sungai Cidanghiyang, desa Lebak, kecamatan Munjul, Pandeglang. Prasasti ini memuat informasi tentang keagungan Raja Purnawarman yang ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta yang disusun dalam seloka metrum Anustubh.


5. Prasasti Kebon Kopi,
Prasasti Kebon Kopi merupakan prasasti Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan oleh seorang penebang hutan pada abad ke-19 dalam rangka untuk membuka daerah untuk budidaya kopi di daerah Kampung Muara, Ciareteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Hingga saat ini, Prasasti Kebon Kopi masih tetap berada di tempat pertama kali ditemukan. Prasasti ini ditulis dengan menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta serta terdapat pahatan telapak kaki gajah.


6. Prasasti Pasir Awi,
Prasasti Pasir Awi atau memiliki nama lain Prasasti Cemperai yang merupakan salah satu yang menunjukan eksistensi Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan oleh N.W. Hoepermans pada tahun 1864 di daerah lereng selatan bukit Pasir Awi, Cipamingkis, Sukamakmur, Bogor. Prasasti ini hanya berisi pahatan gambar ranting, daun, dahan, dan buah-buahan, serta sepasang telapak kaki.


7. Prasasti Muara Cianten.
Prasasti Muara Cianten atau memiliki nama lain Prasasti Pasir Muara adalah prasasti yang memberikan informasi tentang Kerajaan Tarumanegara yang mana berisi pesan bahwa pada 854M pemerintahan kerajaan ini telah dikembalikan ke Kerajaan Sunda. Prasasti ini ditemukan pada 1864 oleh N.W. Hoepermans di tepi Sungai Cisadane.



Sumber Kronik Cina
1. Berita Fa-Hien,
Fa-Hien merupakan pendeta yang berasal dari Cina yang pernah singgah di Kerajaan Tarumanegara pada tahun 414 M selama lima bulan. Fa-Hien menyatakan bahwa masyarakat disana menganut agama Hindu, Budha, dan agama rakyat (roh nenek moyang).


2. Berita Dinasti Tang,
Berita ini menyatakan bahwa di sebelah tenggara Cina terdapat kerajaan yang memiliki nama To-lo-mo. Kerajaan tersebut pada 528, 538, dan 666 M pernah mengirimkan utusan ke Cina. Kerajaan To-lo-mo yang dimaksud ialah Kerajaan Tarumanegara. Berdasarkan berita ini diperkirakan sudah terjadinya hubungan diplomatik antara Cina dengan Kerajaan Tarumanegara.

Keadaan Sosial

Keadaan sosial yang terjadi di Kerajaan Tarumanegara diperkirakan terdapat pembagian golongan yaitu golongan istana dan golongan masyarakat biasa. Golongan istana terdiri atas Brahmana, raja, dan keluarga kerajaan. Sedangkan golongan masyarakat biasa antara lain seperti petani, pedagang, dan peternak.



Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi yang terjadi di Kerajaan Tarumanegara diperkirakan sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah petani dan pedagang. Hal ini juga didukung dalam berita Fa-Hien pada abad ke-5 diketahui bahwa penduduk masyarakat Kerajaan Tarumanegara memiliki mata pencaharian dalam bidang peternakan, pertanian, perburuan binatang, perdagangan cula badak, perak, dan kulit penyu. Hal ini juga didukung dengan adanya Sungai Chandrabhaga yang di bangun selama 21 hari dengan panjang 12 km yang diperuntukan untuk transportasi, pencegah banjir, dan kegiatan pertanian.



Kepercayaan 

Kerajaan Tarumanegara menganut kepercayaan agama Hindu-Buddha berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan. Hal ini didukung dengan hubungan erat antara raja dan Brahmana.



Keruntuhan

Keruntuhan yang dialami Kerajaan Tarumanegara belum diketahui secara pasti, akan tetapi Kerajaan Tarumanegara masih mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 669 M, setelah itu sudah tidak diketahui lagi keberadaannya. Diperkirakan Kerajaan Tarumanegara ditaklukan oleh Kerajaan Sriwijaya berdasarkan informasi yang dimuat Prasasti Karang Berahi. Namun terdapat pendapat lain juga Kerajaan Tarumanegara runtuh akibat perbedaan keyakinan.

Share this

I'm Author in http://ilmumalas.com.


Artikel Menarik Lainnya

Artikel Selanjutnya
Artikel Selanjutnya
Previous Article
Artikel Sebelumnya
Cara style text di komentar Disqus dan Blogger:
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
  • Untuk menggunakan emoji di bawah ini cukup copy kode tersebut dan beri jarak 1 spasi untuk menampilkan emoji pada kolom komentar Blogger.
Parser Kode
Diskusikan
Emotikon

Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger Emoticon Kaskus di Blogger
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

0 Comments