Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts

Materi Sejarah Pemberontakan PKI Madiun 1948

08:11 Add Comment
Materi Sejarah Pemberontakan PKI Madiun 1948

Latar Belakang

Pemberontakan PKI Madiun 1948 diawali dengan adanya sebuah Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 yang diteken oleh Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Maklumat tersebut berisikan tentang pemberian kesempatan untuk membentuk partai politik kepada masyarakat.

Celah adanya maklumat tersebut dimanfaatkan oleh kelompok sosialis dan komunis untuk mendirikan Partai Komunis Indonesia. Dengan pimpinan Mr. Moh. Jusuf, Partai Komunis Indonesia resmi berdiri pada tanggal 7 November 1945. Dibalik pendirian partai tersebut, terdapat tokoh-tokoh yang mendukung Partai Komunis Indonesia tersebut antara lain :

  • Muso,
  • D. N. Aidit,
  • Sudisman,
  • Suripno,
  • Amir Sjarifuddin,
  • M. H. Lukman,
  • Nyoto.

Muso memiliki peran penting dalam pembentukan Partai Komunis Indonesia, Muso merupakan pemimpin Partai Komunis Indonesia tahun 1920 yang berkedudukan di Uni Soviet sejak tahun 1926. Muso bersama Amir Sjarifuddin merangkai kembali kelompok sosialis dan komunis yang terpecah ke dalam suatu wadah Partai Komunis Indonesia.

Selain itu Muso juga merekrut mantan-mantan anggota tentara yang dipecat karena kebijakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA) oleh Mohammad Hatta. Rekrutan mantan-mantan anggota tentara tersebut dijadikan Partai Komunis Indonesia sebagai sayap bersenjata. Setelah merasa Partai Komunis Indonesia kuat, maka Partai Komunis Indonesia mulai berani untuk mengecam kebijakan politik dan pertahanan nasional pemerintah.



Pemberontakan

Partai Komunis Indonesia mulai melancarkan pemberontakannya, pada bulan September 1948 Partai Komunis Indonesia melakukan pertempuran senjata secara terbuka dengan pemerintah yang terjadi di Surakarta. Namun Partai Komunis Indonesia berhasil dipukul mundur oleh pasukan pemerintah. Pasukan pemerintah yang berhasil memukul Partai Komunis Indonesia merupakan Divisi Siliwangi yang baru saja tiba dari Jawa Barat. Selanjutnya Partai Komunis Indonesia kemudian mundur dan mengungsi ke Madiun.


Selanjutnya Partai Komunis Indonesia mengumumkan terbentuknya Pemerintah Front Nasional untuk daerah Karisidenan Madiun pada 18 September 1948. Selanjutnya pemerintah merespon hal tersebut dengan menyiarkan radio untuk ditujukan kepada rakyat Indonesia untuk memilih Partai Komunis Indonesia atau pemerintah yang diserukan oleh Presiden Soekarno pada 19 September 1948. Hal ini menyebabkan timbulnya konflik bersenjata antara Partai Komunis Indonesia dengan pendukung pemerintah Indonesia. Konflik inilah yang dikenal dengan Madiun Affairs.



Penumpasan

Penumpasan terhadap pemberontakan Partai Komunis Indonesia dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan melakukan operasi militer di kawasan Madiun. Operasi militer ini dilakukan dengan dukungan Divisi Siliwangi I dan Divisi Siliwangi II. Divisi Siliwangi I dipimpin oleh Kolonel Sungkono yang menyerang dari arah timur. Sedangkan Divisi II dipimpin oleh Kolonel Gatot Soebroto yang menyerang dari arah barat. Pasukan Divisi II ini mendapatkan bantuan pasukan dari Mobile Brigade Besar (MBB) Jawa Timur di bawah pimpinan M. Yasin.

Dalam jangka waktu dua minggu operasi militer, akhirnya pada tanggal 30 September 1948 pasukan Divisi Siliwangi mampu merebut kembali Kota Madiun. Pasukan Divisi Siliwangi I dan Divisi Siliwangi II bertemu di Hotel Merdeka Madiun. Ribuan pendukung Partai Komunis Indonesia berhasil ditumpas mati, dan sekitar 36 ribu pendukung Partai Komunis Indonesia dipenjara. Selanjutnya 2 bulan kemudian operasi militer ini dinyatakan telah selesai.

Namun beberapa tokoh Partai Komunis Indonesia berhasil melarikan diri seperti D.N. Aidit ke Tiongkok dan M.H. Lukman ke Vietnam. Muso tewas oleh tentara pemerintah Indonesia. Selain itu Amir Sjarifuddin ditangkap dan dihukum mati pada 20 Desember 1948. Hukuman mati yang diberikan atas perintah Kolonel Gatot Soebroto.

Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Kalingga

00:59 Add Comment
Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Kalingga

Letak Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga atau memiliki nama lain Holing merupakan sebuah kerajaan yang didirikan sekitar abad ke-7. Namun letak keberadaan kerajaan ini belum dapat diketahui secara pasti. Beberapa pendapat tentang letak keberadaan kerajaan ini mulai muncul antara lain :

1. Pendapat J. L. Moens,
J. L. Moens mengemukakan pendapat melalui peninjauan dari segi ekonomi khususnya perdagangan dan pelayaran, Selat Malaka yang disebut J. L. Moens merupakan yang diyakini wilayah Kerajaan Kalingga berdiri dikarenakan tempat tersebut merupakan tempat yang strategis dan ramai dalam hal pelayaran dan perdagangan. Hal tersebut didukung dengan ditemukannya daerah di Semenanjung Malaya yang memiliki nama Keling.

2. Berita Cina Dinasti Tang.
Berita Cina menyatakan bahwa letak keberadaan Kerajaan Kalingga dibatasi oleh laut di sebelah selatan, dibatasi Tan-Hen-La atau Kamboja di sebelah utara, dibatasi oleh Po-Li atau Bali di sebelah timur, dan dibatasi oleh To-Po-Teng di sebelah barat. Berdasarkan isi dari Berita Cina ini dapat diperkirakan letak Kerajaan Kalingga berada di Pulau Jawa, sekitar Jawa Tengah.



Sumber Sejarah Kerajaan Kalingga

Sumber Prasasti
1. Prasasti Sojomerto,
Prasasti Sojomerto merupakan prasasti Kerajaan Kalingga yang berisikan informasi tentang keluarga Dapunta Selendra, ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, dan istrinya bernama Sampula. Dapunta Selendra merupakan tokoh yang menjadi cikal bakal raja keturunan Wangsa Syailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu. Prasasti ini ditemukan sekitar abad ke-7 M di daerah Sojomerto, Reban, Batang, Jawa Tengah. Prasasti ini menggunakan aksara Kawi dan menggunakan bahasa Melayu Kuno serta bersifat keagamaan Siwais.


2. Prasasti Tukmas.
Prasasti Tukmas merupakan prasasti Kerajaan Kalingga yang berisikan informasi tentang mata air yang jernih dan bersih, mata air tersebut mengalir di dalam sungai yang disamakan dengan Sungai Gangga di India. Prasasti tersebut juga memuat tentang gambar-gambar cakra, kapak, trisula, bunga teratai, kendi, dan kelasangka yang merupakan gambar yang menjadi lambang keeratan hubungan antara manusia dengan dewa-dewa Hindu. Prasasti ini ditemukan di sekitar lereng barat Gunung Merapi, Lebak, Grabag, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini menggunakan aksara Pallawa dengan bahasa Sansekerta.




Berita Cina
Berita dari Cina yang berasal dari Pendeta I-Tsing yang menyatakan bahwa pendeta Hwining dan Yunki yang merupakan pembantu pendeta Hwining pergi ke Holing dalam rangka mempelajari agama Buddha pada tahun 664 M. Mereka juga menerjemahkan kitab suci agama Buddha yang semula berbahasa Sansekerta menjadi bahasa Cina. Kitab yang diterjemahkan oleh mereka merupakan bagian terakhir dari kitab Varinirvana yang menceritakan tentang pembukaan jenazah sang Buddha.



Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi di Kerajaan Kalingga dalam bidang pertanian dan perdagangan memegang peranan penting. Khususnya bagi masyarakat Kerajaan Kalingga yang tinggal di wilayah pesisir pantai utara, memiliki mata pencaharian utama sebagai pedagang, hal ini dikarenakan tempatnya yang cukup strategis untuk disinggahi oleh pedagang-pedagang luar negeri. Komoditas yang terkenal dari Kerajaan Kalingga antara lain gading, cula badak, emas, perak, dan kulit penyu.


Keadaan Politik

Keadaan politik Kerajaan Kalingga dipimpin oleh seorang raja putri yang memiliki nama Ratu Sima. Ratu Sima dalam menjalankan pemerintahannya dikenal memiliki sifat bijaksana, tegas, dan adil. Hingga terkenal memiliki sifat yang tegas, dalam pemerintahannya tidak seorang pun rakyat maupun pejabat yang berani melanggar perintahnya. Berdasarkan Berita Cina, Ratu Sima memerintah pada  tahun 674 M. Di dalam berita tersebut juga disebutkan bahwa pemerintahan tersebut terlaksana dengan tegas, bijaksana, dan jujur. Bahkan Raja Tache ingin menguji kejujuran dan hukum yang berlaku disana dengan meletakan pundi-pundi harta uang dinar di jalanan, sampai tiga tahun lamanya tidak ada seorang pun yang berani mengambil harta tersebut.



Keadaan Kebudayaan

Keadaan kebudayaan Kerajaan Kalingga ditandai dengan adanya Candi Bubrah, Candi Angin, Prasasti Sojomerto, dan Prasasti Tukmas.



Keadaan Agama

Keadaan agama di Kerajaan Kalingga didasarkan pada catatan I-Tsing (664-667M), pendeta Buddha Cina bernama Hwuning dan Yunki yang datang ke Holing untuk menerjemahkan kitab Buddha. Akan tetapi, kitab yang diterjemahkan sangat berbeda dengan Buddha Mahayana, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Kalingga tidak menganut agama Buddha Mahayana tetapi menganut agama Buddha Hinayana dengan aliran Mulasarastiwada.



Keruntuhan

Kerajaan Kalingga mengalami keruntuhan dikarenakan adanya serangan dari Kerajaan Sriwijaya. Dengan begitu Kerajaan Kalingga dikuasai oleh kerajaan lain, akan tetapi keturunan Ratu Sima diyakini akan menjadi pemimpin besar di kerajaan terkenal, yaitu Mataram Kuno.

Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Sriwijaya

04:52 Add Comment
Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Sriwijaya

Letak Kerajaan Sriwijaya

Letak Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat ini terdapat tiga pendapat tentang keberadaan eksistensi Kerajaan Sriwijaya. Pendapat tersebut antara lain :

1. Pendapat Moens,
Moens mengajukan pendapat bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya terletak di sekitar Candi Muara Takus, Riau. Hal ini didasarkan pada petunjuk rute perjalanan I Tsing dan persembahan kepada kaisar Cina berupa candi pada tahun 1003.

2. Pendapat Soekmono,
Soekmono mengajukan pendapat bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya terletak di hilir Sungai Batanghari (antara Muara Sabak sampai dengan Muara Tembesi), Jambi.

3. Pendapat Pirre-Yves Manguin,
Pirre-Yves Manguin mengajukan pendapat bahwa Kerajaan Sriwijaya terletak di antara Sungai Musi (antara Bukit Siguntang dan Sabokiking), Sumatera Selatan berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya pada tahun 1993.



Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Sumber Prasasti
1. Prasasti Kota Kapur,
Prasasti Kota Kapur merupakan prasasti Kerajaan Sriwijaya yang berisikan pesan prasasti ini merupakan salah satu dari lima buah batu prasasti kutukan yang di buat oleh Dapunta Hiyan, seorang penguasa Kadatuan Sriwijaya. Prasasti ini ditemukan di daerah pesisir barat Pulau Bangka. Prasasti ini dibuat saat Raja Sriwijaya sedang mengirimkan ekspekdisi ke Pulau Jawa untuk menundukan Pulau Jawa karena tidak berbakti kepada Kerajaan Sriwijaya. Namun Kerajaan yang ditaklukkan tidak dapat diketahui karena di dalam pesan prasasti ini hanya tercantum nama Bhumi Jawa.


2. Prasasti Hujung Langit,
Prasasti Hujung Langit atau memiliki nama lain Prasasti Bawang merupakan prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di daerah Haur Kuning, Lampung. Prasasti ini menyebutkan pesan pemberian tanah Sima dengan angka tahun pada prasasti 919 Saka atau 997 M. Prasasti ini menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta.


3. Prasasti Telaga Batu,
Prasasti Telaga Batu merupakan prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Kolam Telaga Biru, Palembang, Sumatra Selatan. Prasasti ini memiliki pesan bahwa adanya kutukan bagi orang yang melakukan kejahatan dan tidak taat kepada Kerajaan Sriwijaya.


4. Prasasti Ligor,
Prasasti Ligor merupakan prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Ligor, Nakhon Si Thammarat, Thailand. Prasasti ini memiliki dua sisi pahatan, pada sisi pertama disebut dengan Prasasti Ligor A atau memiliki nama lain yaitu manuskrip Viang Sa, pada sisi kedua disebut dengan Prasasti Ligor B. Prasasti Ligor A memiliki pesan bahwa Raja Sriwijaya merupakan raja dari segala raja yang ada di dunia, dan merupakan raja yang mendirikan Trisamaya Caitya untuk Kajara. Prasasti Ligor B yang memiliki kerangka 775 M memiliki pesan tentang Visnu yang bergelar Sri Maharaja dari keluarga Sailendravamsa yang memiliki julukan Sesavvarimadavimathana (pembunuh musuh-musuh yang sombong tidak bersisa).


5. Prasasti Kedukan Bukit,
Prasasti Kedukan Bukit merupakan prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Kampung Kedukan Bukit, tepi Sungai Tatang, Palembang, Sumatra Selatan oleh M. Batenburg pada tanggal 29 November 1920. Prasasti ini memiliki pesan bahwa suatu perjalanan Jaya Siddhayarta oleh penguasa Kerajaan Sriwijaya yang memiliki gelar Dapunta Hyang, dalam rangka ekspedisi militer untuk melakukan penaklukan di suatu daerah.


6. Prasasti Talang Tuwo,
Prasasti Talang Tuwo merupakan prasasti yang di temukan di kaki Bukit Seguntang oleh Louis Constant Westenenk pada tanggal 17 November 1920. Prasasti ini memiliki pesan bahwa Raja Sriwijaya yaitu Sang Hyang Sri Jayanaga memiliki andil dalam mendirikan Taman Sriksetra. Taman Sriksetra merupakan taman yang ditumbuhi oleh berbagai macam buah dan hasil ladang yang diperuntukan untuk masyarakat Keajaan Sriwijaya. Selain itu prasasti ini juga bersisi hukum yang diterapkan oleh Raja Jayanaga.


7. Prasasti Karang Berahi,
Prasasti Karang Berahi merupakan prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Batang Merangin, Pamenang, Jambi oleh L. M. Berkhout pada tahun 1904. Prasasti ini memiliki pesan bahwa adanya kutukan bagi orang yang tidak tunduk terhadap raja dan berbuat kejahatan. Kutukan dari prasasti ini memiliki kemiripan dengan Prasasti Kota Kapur dan Prasasti Telaga Batu.




Berita Arab
Berita Arab mengemukakan bahwa terdapat negara Zabag atau dikenal dengan Sriwijaya. Ibu Hordadheh menyatakan bahwa Raja Zabag menghasilkan emas 206 kg setiap tahunnya. Selain itu berita lain dari Alberuni menyebutkan Zabag dekat dengan Cina daripada India. Negara tersebut dikenal dengan Swarnadwipa (pulau emas) dikarenakan banyak menghasilkan emas.



Berita Cina
Berita Cina dari Dinasti Tang mengemukakan bahwa Shi-li-fo-shih (Kerajaan Sriwijaya) merupakan kerajaan yang menganut kepercaayaan Buddha yang memiliki lokasi di wilayah Laut Selatan. Selain itu berita dari Dinasti Sung mengemukakan bahwa utusan Cina sering mengunjungi San-fo-tsi, yang diyakini merupakan Kerajaan Sriwijaya.





Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi Kerajaan Sriwijaya dilihat merupakan salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Indonesia. Selama berabad-abad Kerajaan Sriwijaya mampu membuktikan bahwa mereka merupakan kerajaan maritim dapat menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan di wilayah Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa. Keadaan ini membuat Kerajaan Sriwijaya mendapatkan penghasilan melalui komoditas ekspor dan bea cukai dari kapal-kapal yang melalui pelabuhan Sriwijaya. Komoditas ekspor Kerajaan Sriwijaya antara lain berupa cula badak, buah, gading gajah, kapur barus, cendana, buah-buahan, kapas, dan wangi-wangian.



Keadaan Kebudayaan

Kebudayaan yang dihasilkan oleh Kerajaan Sriwijaya antara lain :
1. Candi Biaro Bahal,
2. Candi Muara Takus,
3. Candi Muaro Jambi,
4. Gapura Sriwijaya.




Keadaan Politik

Keadaan politik Kerajaan Sriwijaya dikendalikan oleh raja-raja yang memerintah kerajaan antara lain :
1. Raja Dapunta Hyang,
2. Raja Balaputradewa,
3. Raja Sanggrama Wijayatunggawarman.

Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya dipegang saat pemerintahan Raja Balaputradewa.




Keadaan Agama

Keadaan agama di Kerajaan Sriwijaya menganut kepercayaan Buddha, hal ini menjadikannya sebagai pusat agama Buddha di Asia Tenggara. Hal ini didukung dengan adanya bukti banyaknya biksu dan tempat pendidikan agama Buddha di Sriwijaya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya masyarakat yang menganut agama Hindu. Selain itu terdapat peninggalan prasasti yang mengandung unsur doa, ancaman, dan kutukan seperti Prasasti Palas Pasemah, Karang Berahi, dan Telaga Batu.




Keruntuhan

Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya disebabkan oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Semakin jauhnya Kerajaan Palembang dari laut, sehingga menyebabkan letak kerajaan tersebut menjadi tidak strategis lagi kedudukannya sebagai tempat pelabuhan maupun perdagangan. Selain itu dibukanya Selat Berhala antara Kepulauan Singkep dengan Pulau Bangka menyebabkan jalur pelayaran tersebut lebih strategis daripada jalur pelayaran melalui Palembang.

2. Serangan militer terhadap Kerajaan Sriwijaya,

3. Dalam bidang politik, Sriwijaya hanya memiliki kekuatan angkatan laut saja yang dapat diandalkan. Setelah berkembangnya kekuasaan kerajaan di Jawa Timur saat pemerintahan Airlangga. Kerajaan Sriwijaya terpaksa mengakui Jawa Timur sebagai pemegang hegemoni di Indonesia di wilayah bagian timur. Sedangkan Kerajaan Sriwijaya memegang di wilayah Indonesia bagian barat.

4. Keadaan alam yang berubah yaitu sejumlah anak sungai yang membawa lumpur sehingga diendapkan di sekitar Palembang, menyebabkan posisi kerajaan menjauh dari laut, sehingga kapal dan perahu sulit untuk mendekat.

Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Tarumanegara

00:30 Add Comment
Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Tarumanegara

Letak Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara memiliki lokasi di tepi Sungai Cisadane, sekitar Bogor, Jawa Barat. Secara etimologi kata taruma berhubungan dengan kata tarum yang memiliki arti nila atau biru, hingga sekarang nama taruma masih digunakan sebagai nama sungai yaitu Sungai Citarum ( ci memiliki arti sungai )




Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Sumber Prasasti
1. Prasasti Jambu,
Prasasti Jambu atau memiliki nama lain Prasasti Pasir Kolengkak merupakan prasasti Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan pada tahun 1854 oleh seorang ahli yaitu Jonathan Riff yang ditemukan di sekitar perkebunan jambu di kampung Pasir Gintung, Parakanmuncang, Nanggung, Bogor. Di dalam prasasti ini tertulis dua kalimat menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta dengan isi yang menjelaskan keagungan dan kehebatan Raja Purnawarman sebagai pemimpin Kerajaan Tarumanegara.


2. Prasasti Tugu,
Prasasti Tugu merupakan prasasti Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan di kampung Batutumbuh, desa Tugu, Koja, Jakarta Selatan. Prasasti ini ditemukan oleh P. de Roo de la Faille pada tahun 1911. Prasasti ini memberikan informasi tentang pembuatan dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman dan Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru. Pembuatan sungai ini dimaksudkan untuk mencegah banjir pada saat musim hujan yang sering terjadi di wilayah kerajaan, selain itu pembuatan sungai ini juga dimaksudkan untuk mencegah bencana kekeringan pada musim kemarau.


3. Prasasti Ciaruteun,
Prasasti Ciaruteun merupakan prasasti Kerajaan Tarumanegara yang ditulis dalam aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka dengan menggunakan bahasa Sansekerta. Di dalam prasasti ini terdapat beberapa gambar antara lain laba-laba, gambar umbi, sulur-suluran, dan telapak kaki. Sepasang telapak kaki di dalam prasasti tersebut mengibaratkan seperti kaki Dewa Wisnu, yang mana telapak kaki tersebut merupakan telapak kaki Purnawarman yang merupakan raja di Kerajaan Tarumanegara yang gagah dan berani.


4. Prasasti Lebak Munjul,
Prasasti Lebak Munjul atau memiliki nama lain Prasasti Cidanghiyang merupakan satu-satunya prasasti yang mendukung informasi Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan di wilayah Pandeglang. Prasasti ini ditemukan oleh Toebagus Roesjan pada tahun 1947 di daerah tepi Sungai Cidanghiyang, desa Lebak, kecamatan Munjul, Pandeglang. Prasasti ini memuat informasi tentang keagungan Raja Purnawarman yang ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta yang disusun dalam seloka metrum Anustubh.


5. Prasasti Kebon Kopi,
Prasasti Kebon Kopi merupakan prasasti Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan oleh seorang penebang hutan pada abad ke-19 dalam rangka untuk membuka daerah untuk budidaya kopi di daerah Kampung Muara, Ciareteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Hingga saat ini, Prasasti Kebon Kopi masih tetap berada di tempat pertama kali ditemukan. Prasasti ini ditulis dengan menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta serta terdapat pahatan telapak kaki gajah.


6. Prasasti Pasir Awi,
Prasasti Pasir Awi atau memiliki nama lain Prasasti Cemperai yang merupakan salah satu yang menunjukan eksistensi Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan oleh N.W. Hoepermans pada tahun 1864 di daerah lereng selatan bukit Pasir Awi, Cipamingkis, Sukamakmur, Bogor. Prasasti ini hanya berisi pahatan gambar ranting, daun, dahan, dan buah-buahan, serta sepasang telapak kaki.


7. Prasasti Muara Cianten.
Prasasti Muara Cianten atau memiliki nama lain Prasasti Pasir Muara adalah prasasti yang memberikan informasi tentang Kerajaan Tarumanegara yang mana berisi pesan bahwa pada 854M pemerintahan kerajaan ini telah dikembalikan ke Kerajaan Sunda. Prasasti ini ditemukan pada 1864 oleh N.W. Hoepermans di tepi Sungai Cisadane.



Sumber Kronik Cina
1. Berita Fa-Hien,
Fa-Hien merupakan pendeta yang berasal dari Cina yang pernah singgah di Kerajaan Tarumanegara pada tahun 414 M selama lima bulan. Fa-Hien menyatakan bahwa masyarakat disana menganut agama Hindu, Budha, dan agama rakyat (roh nenek moyang).


2. Berita Dinasti Tang,
Berita ini menyatakan bahwa di sebelah tenggara Cina terdapat kerajaan yang memiliki nama To-lo-mo. Kerajaan tersebut pada 528, 538, dan 666 M pernah mengirimkan utusan ke Cina. Kerajaan To-lo-mo yang dimaksud ialah Kerajaan Tarumanegara. Berdasarkan berita ini diperkirakan sudah terjadinya hubungan diplomatik antara Cina dengan Kerajaan Tarumanegara.

Keadaan Sosial

Keadaan sosial yang terjadi di Kerajaan Tarumanegara diperkirakan terdapat pembagian golongan yaitu golongan istana dan golongan masyarakat biasa. Golongan istana terdiri atas Brahmana, raja, dan keluarga kerajaan. Sedangkan golongan masyarakat biasa antara lain seperti petani, pedagang, dan peternak.



Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi yang terjadi di Kerajaan Tarumanegara diperkirakan sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah petani dan pedagang. Hal ini juga didukung dalam berita Fa-Hien pada abad ke-5 diketahui bahwa penduduk masyarakat Kerajaan Tarumanegara memiliki mata pencaharian dalam bidang peternakan, pertanian, perburuan binatang, perdagangan cula badak, perak, dan kulit penyu. Hal ini juga didukung dengan adanya Sungai Chandrabhaga yang di bangun selama 21 hari dengan panjang 12 km yang diperuntukan untuk transportasi, pencegah banjir, dan kegiatan pertanian.



Kepercayaan 

Kerajaan Tarumanegara menganut kepercayaan agama Hindu-Buddha berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan. Hal ini didukung dengan hubungan erat antara raja dan Brahmana.



Keruntuhan

Keruntuhan yang dialami Kerajaan Tarumanegara belum diketahui secara pasti, akan tetapi Kerajaan Tarumanegara masih mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 669 M, setelah itu sudah tidak diketahui lagi keberadaannya. Diperkirakan Kerajaan Tarumanegara ditaklukan oleh Kerajaan Sriwijaya berdasarkan informasi yang dimuat Prasasti Karang Berahi. Namun terdapat pendapat lain juga Kerajaan Tarumanegara runtuh akibat perbedaan keyakinan.

Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Kutai

01:04 Add Comment
Materi Sejarah Zaman Hindu-Buddha Kerajaan Kutai

Letak Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang menganut ajaran Hindu tertua yang terletak di Nusantara. Kerajaan ini didirikan sekitar abad ke-4. Letak kerajaan ini berada di hulu Sungai Mahakam, Muara Kaman, Kalimantan Timur. Nama Kutai diberikan berdasarkan tempat ditemukan prasasti yang menjelaskan eksistensi kerajaan tersebut oleh para ahli yang menemukannya di daerah Kutai. Hal ini dikarenakan tidak adanya prasasti yang menyebutkan nama kerajaan dan sedikitnya informasi yang diperoleh.


Sumber Sejarah Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai memiliki sumber sejarah berdasarkan 7 buah yupa yang ditemukan. Yupa merupakan sumber utama yang menjelaskan eksistensi Kerajaan Kutai. Yupa adalah sebuah tiang yang terbuat dari batu digunakan untuk mengikat korban berupa hewan atau manusia yang ditujukan untuk persembahan kepada dewa-dewa. Di dalam yupa tersebut juga terpahat ukiran rangkaian tulisan yang menjadi informasi yang menjelaskan Kerajaan Kutai.


Budaya Kerajaan Kutai

Hasil dari perkembangan kebudayaan Kerajaan Kutai sangat erat kaitannya dengan agama atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Kerajaan Kutai. Salah satu hasil kebudayaannya adalah 7 buah prasasti yupa yang ditemukan oleh para ahli.



Keadaan Politik, Ekonomi, dan Sosial Kerajaan Kutai

Dalam prasasti yupa yang ditemukan menyebutkan bahwa raja pertama dari Kerajaan Kutai adalah Kudungga. Kudungga yang merupakan nama asli Nusantara saat itu memperlihatkan juga ia bukanlah pendiri keluaraga kerajaan. Selain informasi tersebut, juga disebutkan informasi tentang pemerintahan kerajaan pada masa Asmawarman yang dilakukan upacara Asmawedha, yaitu upacara pelepasan kuda dalam rangka untuk menentukan batas-batas wilayah Kerajaan Kutai.

Dalam isi yupa yang lain menyebutkan Raja Kudungga digantikan oleh putranya, yaitu Aswawarman kemudia digantikan oleh cucunya yaitu Mulawarman. Masa kejayaan Kerajaan Kutai saat pemerintahan dipegang oleh Raja Mulawarman.




Keruntuhan

Berdasarkan informasi yang terdapat dalam yupa menyebutkan Kerajaan Kutai dipegang oleh Kudungga lalu digantikan Aswawarman dan digantikan oleh Mulawarman. Setelah masa itu tidak diketahui lagi raja yang memerintah selanjutnya dikarenakan keterbatasan informasi.

Latihan Soal Sejarah Proses Masuk Berkembangnya Agama Dan Kebudayaan Hindu Buddha

08:07 Add Comment
Latihan Soal Sejarah Proses Masuk Berkembangnya Agama Dan Kebudayaan Hindu Buddha

A. Pilihan Ganda

1. Ajaran agama Hindu merupakan perpaduan atau sinkretisme antara kepercayaan bangsa ... yang merupakan penduduk asli ... dengan bangsa ... yang merupakan pendatang dari ... .
a. Dravida, Timur Tengah, Arya, India,
b. Arya, Asia Tengah, Dravida, Pakistan,
c. Arya, Timur Tengah, Dravida, India,
d. Dravida, India, Arya, Asia Tengah,
e. Arya, India, Dravida, Asia Tengah.

2. Dalam ajaran agama Hindu mengenal dengan ajaran politeisme, dalam ajarannya tersebut terdapat adanya tiga dewa utama yaitu...
a. Dewa Brahma, Dewa Syiwa, dan Dewa Wisnu,
b. Dewa Wisnu, Dewa Agni, dan Dewa Ganesha,
c. Dewa Brahma, Dewa Ganesha, dan Dewa Agni,
d. Dewa Syiwa, Dewa Aswin, dan Dewa Ganesha,
e. Dewa Chandra, Dewa Durgha, dan Dewa Brahma.

3. Tiga dewa utama yang dikenal dalam ajaran politeisme dalam agama Hindu dikenal dengan sebutan...
a. Trisula,
b. Trisakti,
c. Tripitaka,
d. Triteisme,
e. Trimurti.

4. Dalam ajaran agama Hindu berpegang pada salah satu kitab Weda yang terdiri dari empat himpunan yang dikenal dengan...
a. Brahmana,
b. Upanisad,
c. Winayapitaka,
d. Samhita,
e. Sutrantapitaka.

5. Dalam ajaran agama Hindu berpegang pada salah satu kitab Weda yang terdiri dari salah satu himpunan yang dinamakan Yajurweda yang berisikan...
a. Nyanyian-nyanyian suci yang diambil dari Regweda,
b. Pujian-pujian terhadap dewa-dewa,
c. Sloka-sloka yang diambil dari Regweda
d. Keterangan tentang upacara sesaji,
e. Mantra untuk berbagai keperluan.

6. Salah satu himpunan Kitab Weda yang berisian mantra-mantra untuk sihir, ilmu gaib, mengusir penyakit, menghancurkan musuh, mengikat cinta, serta memperoleh kedudukan dan kekuasaan merupakan isi dari himpunan...
a. Yajurweda,
b. Regweda,
c. Samaweda,
d. Atharwaweda,
e. Winayapitaka.

7. Kitab ajaran agama Hindu yang berisi tentang ajaran ketuhanan dan maksa hidup disebut dengan kitab...
a. Upanisad,
b. Winayapitaka,
c. Weda,
d. Abdidharmapitaka,
e. Brahmana.

8. Dalam ajaran agama Hindu mengenal dengan pembagian kasta yang mana para pedagang dan kaum buruh menengah ditempatkan pada kasta...
a. Sudra,
b. Brahmana,
c. Waisya,
d. Ksatriya,
e. Jaba.

9. Ajaran agama Buddha awalnya merupakan salah satu aliran dalam agama Hindu yang disebut dengan buddhisme, buddhisme dimunculkan dan dikembangkan oleh...
a. Dalai Lama,
b. Sidharta Gautama,
c. Sulak Sivararaksa,
d. Danghyang Tanuhun,
e. Danghyang Astapaka.

10. Ajaran agama Buddha mengenal kitab suci yang disebut Tripitaka yang berarti...
a. Tiga Kitab Suci,
b. Tiga Ajaran Hindu,
c. Tiga Himpunan,
d. Tiga Wahyu,
e. Tiga Keranjang.

11. Kitab suci agama Buddha yang berisi tentang peraturan dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluk agama Buddha adalah...
a. Upanisad,
b. Winayapitaka,
c. Atharwaweda,
d. Sutrantapitaka,
e. Abdidharmapitaka.

12. Kitab suci agama Buddha yang berisi tentang keterangan dan penjelasan tentang agama Buddha adalah...
a. Upanisad,
b. Winayapitaka,
c. Atharwaweda,
d. Sutrantapitaka,
e. Abdidharmapitaka.

13. Dalam ajaran agama Buddha mengajarkan tentang manusia hidup di dunia berada dalam kesengsaraan (samsara), untuk menghentikan kesengsaraan dapat dilakukan dengan mengamalkan astavidha atau dikenal dengan...
a. Delapan jalan,
b. Delapan kebaikan,
c. Delapan amal,
d. Delapan pelajaran,
e. Delapan tujuan.

14. Berikut ini merupakan salah satu yang bukan isi dari astavidha adalah...
a. Bersemedi,
b. Niat yang benar,
c. Penghidupan yang benar,
d. Makan dan minum yang benar,
e. Ajaran yang benar.

15. Dalam mempelajari ajaran agama Buddha, ajaran tersebut terpecah menjadi dua aliran. Aliran yang berpendapat bahwa manusia berusaha bersama-sama dan saling membantu untuk mencapai nirwana disebut dengan...
a. Buddha Hinayana,
b. Buddha Mahayana,
c. Buddha Mantrayana,
d. Buddha Vajrayana,
e. Buddha Tantrayana.

16. N. J. Krom menyatakan pendapat bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha melalui hubungan dagang antara India dan Indonesia merupakan teori yang dikenal dengan...
a. Hipotesis Brahmana,
b. Hipotesis Ksatriya,
c. Hipotesis Waisya,
d. Hipotesis Sudra,
e. Teori arus balik.

17. Berikut ini merupakan ahli yang menyatakan bahwa proses penyebaran agama Hindu-Buddha dilakukan oleh golongan Ksatria adalah...
a. J. L. Moens,
b. N. J. Krom,
c. J. C. Van Leur,
d. F. D. K. Bosch,
e. Von Van Vaber.

18. Berikut ini merupakan kelemahan dari Hipotesis Brahmana dalam menyebarkan agama Hindu-Buddha di Indonesia adalah...
a. Para Brahmana tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa,
b. Tidak ditemukan prasasti yang mendukung,
c. Para Brahmana tidak diperkenankan keluar dari wilayah India,
d. Para Brahmana telah mengutus para kaum Ksatriya untuk menyebarkan agama Hindu-Buddha,
e. Para Brahmana memiliki pantangan dalam menyeberangi lautan.

19. Teori arus balik terhadap penyebaran ajaran agama Hindu-Buddha di Indonesia diperkenalkan oleh...
a. J. L. Moens,
b. N. J. Krom,
c. J. C. Van Leur,
d. F. D. K. Bosch,
e. Von Van Vaber.

20. Lahirnya kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan lain-lain merupakan salah satu pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang...
a. Agama,
b. Sosial,
c. Hukum,
d. Bahasa,
e. Ilmu pengetahuan.


Soal Esai

1. Jelaskan teori Ksatriya tentang penyebaran ajaran agama Hindu-Buddha di Indonesia!

2. Sebutkan kelemahan dari teori Waisya!

3. Jelaskan pendapat yang dikemukakan oleh C. C. Berg tentang penyebaran ajaran agama Hindu-Buddha di Indonesia!

4. Jelaskan teori Sudra tentang penyebaran ajaran agama Hindu-Buddha di Indonesia!

5. Sebut dan jelaskan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia!

Latihan Soal Sejarah Pembagian Zaman Menurut Alat Yang Digunakan

07:47 Add Comment
Latihan Soal Sejarah Pembagian Zaman Menurut Alat Yang Digunakan

A. Pilihan Ganda

1. Pada zaman ini hidup manusia prasejarah yang mana memiliki corak berburu dan meramu untuk mempertahankan hidupnya. Zaman ini dikenal dengan zaman...
a. Neolitikum,
b. Mezolitikum,
c. Megalitikum,
d. Paleolitikum,
e. Logam.

2. Manusia prasejarah mempertahankan hidup salah satunya dengan cara berburu dan meramu. Meramu merupakan...
a. Kegiatan membangun rumah sederhana dengan mengambil bahan dari alam,
b. Kegiatan memperoleh makanan dengan cara memburu binatang, memasang perangkap, dan menjeratnya,
c. Kegiatan untuk mendapatkan bahan makanan dengan cara mengumpulkan bahan makanan dari alam,
d. Kegiatan membuat alat transportasi berupa perahu bercadik yang masih sederhana,
e. Kegiatan membuat alat-alat untuk mempermudah kegiatan dengan batu yang diperhalus.

3. Ciri-ciri khusus pada zaman batu mezolitikum adalah...
a. Alat yang digunakan sudah bertangkai,
b. Alatnya sudah tajam sempurna,
c. Alatnya masih kasar dan belum diasah,
d. Alatnya berupa kapak perimbas,
e. Alatnya berupa kapak pendek.

4. Nomaden adalah salah satu ciri pada manusia prasejarah yaitu...
a. Kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal,
b. Kebiasaan menetap di suatu tempat yang memiliki sumber makanan yang memadai,
c. Kebiasaan mengumpulkan makanan dari alam,
d. Kebiasaan mengubah hutan menjadi lahan siap tanam,
e. Kebiasaan membuat alat-alat sederhana dari batu yang dihaluskan.

5. Berikut ini merupakan salah satu hasil budaya pada zaman paleolitikum...
a. Kapak penetak,
b. Kapak serpih,
c. Kapak genggam,
d. Menhir,
e. Abris Sous Rosche.

6. Kjokkenmoddinger merupakan salah satu hasil budaya manusia prasejarah yang berupa...
a. Kapak sederhana yang berasal dari batu yang diasah,
b. Meja yang berasal dari batu,
c. Tugu yang berasal dari batu,
d. Gua yang menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang,
e. Sampah-sampah dapur.

7. Abris Sous Rosche merupakan salah satu hasil budaya manusia prasejarah yang berupa...
a. Kapak sederhana yang berasal dari batu yang diasah,
b. Meja yang berasal dari batu,
c. Tugu yang berasal dari batu,
d. Gua yang menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang,
e. Sampah-sampah dapur.

8. Abris Sous Rosche pernah diteliti oleh ilmuwan van Stein Callenfels pada tahun 1928 sampai 1931, penelitian tersebut dilakukan di daerah...
a. Bojonegoro,
b. Ngawi,
c. Ponorogo,
d. Surabaya,
e. Lumancong.

9. Kebudayaan Flake Culture merupakan hasil kebudayaan manusia prasejarah yang berupa alat-alat serpih yang berasal dari...
a. Bojonegoro,
b. Ngawi,
c. Ponorogo,
d. Surabaya,
e. Lumancong.

10. C. H. M. Heeren Palm merupakan peneliti yang menemukan lukisan dinding berupa babi hutan yang ditemukan di daerah...
a. Sulawesi Selatan,
b. Sulawesi Utara,
c. Sulawesi Tenggara,
d. Sulawesi Tengah,
e. Kalimantan Selatan.

11. Berikut ini merupakan hasil kebudayaan dari zaman neolitikum, kecuali...
a. Gerabah, arca, dan mata panah,
b. Gurdi, gerabah, dan perhiasan,
c. Kapak lonjong, kapak persegi, dan pisau neolitik,
d. Pisau neolitik, perhiasan, dan kapak lonjong,
e. Gurdi, mata panah, dan pisau neolitik.

12. Salah satu ciri khusus yang menandai perbedaan zaman neolitikum dengan zaman-zaman lainnya adalah...
a. Food gatherer,
b. Food producer,
c. Nomaden,
d. Berburu,
e. Meramu.

13. Hasil kebudayaan zaman neolitikum berupa kapak yang dibuat dalam berbagai ukuran dan digunakan untuk mengerjakan kayu, serta dibuat dari batu api maupun chalcedon merupakan hasil kebudayaan zaman neolitikum yang dinamakan...
a. Kapak persegi,
b. Kapak lonjong,
c. Kapak sumatra,
d. Kapak penetak,
e. Kapak perimbas.

14. Salah satu hasil kebudayaan manusia prasejarah berupa mata panah banyak ditemukan di Gua Lawa yang bertempat di daerah...
a. Bandung,
b. Cirebon,
c. Tasikmalaya,
d. Tuban,
e. Ngawi.

15. Kehidupan manusia prasejarah sudah mulai menetap dengan membangun tempat tinggal berupa rumah panggung untuk menghindari binatang buas, merupakan ciri khas pada zaman...
a. Paleolitikum,
b. Mesolitikum,
c. Neolitikum,
d. Megalitikum,
e. Logam.

16. Kehidupan manusia prasejarah sudah mulai mengenal kepercayaan Animisme dan Dinamisme yaitu percaya dengan roh nenek moyang, tumbuhan, hewan, dan benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan mistis, merupakan ciri khas dari zaman...
a. Paleolitikum,
b. Mesolitikum,
c. Neolitikum,
d. Megalitikum,
e. Logam.

17. Berikut ini merupakan hasil kebudayaan zaman megalitikum yang benar, kecuali...
a. Menhir, dolmen, sarkofagus, dan waruga,
b. Kubur batu, waruga, dolmen, dan keranda batu,
c. Punden berundak, waruga, kubur batu, dan dolmen,
d. Arca, waruga, punden berundak, dan kubur batu,
e. Gurdi, menhir, dolmen, dan sarkofagus.

18. Berikut ini yang bukan merupakan hasil kebudayaan pada zaman perunggu adalah...
a. Nekara,
b. Arca perunggu,
c. Manik-manik,
d. Kapak corong,
e. Kapak lonjong.

19. Zaman yang mana menurut penelitian tidak pernah terjadi atau berlangsung di kawasan Indonesia, tetapi hanya di beberapa kawasan di Asia adalah...
a. Zaman emas,
b. Zaman perak,
c. Zaman perunggu,
d. Zaman tembaga,
e. Zaman besi.

20. Teknik yang digunakan manusia prasejarah dalam menghasilkan benda-benda dari perunggu dengan menggunakan cetakan batu dan dapat digunakan berkali-kali disebut dengan teknik...
a. Bivalve,
b. a cire perdue,
c. Cetakan lilin,
d. Lithograph,
e. Silkscreen.


B. Soal Esai

1. Sebut dan jelaskan hasil budaya yang ditemukan pada masa paleolitikum!

2. Sebut dan jelaskan ciri khas zaman mesolitikum!

3. Sebut dan jelaskan hasil budaya pada masa megalitikum!

4. Jelaskan pembagian zaman logam yang berkembang di kawasan asia maupun Indonesia!

5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan serta perbedaan dari teknik a cire perdue dengan bivalve!

Latihan Soal Sejarah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

02:50 Add Comment
Latihan Soal Sejarah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

A. Pilihan Ganda

1. Menurut pendapat Drs. Moh. Ali, Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang dari Yunan ke Indonesia dengan menggunakan...
a. Rakit tradisional,
b. Sampan sederhana,
c. Perahu bercadik,
d. Kapal sederhana,
e. Perahu tiang tinggi.

2. Suatu ilmu yang mempelajari tentang fosil-fosil manusia purba yang pernah hidup di masa lampau yang mana ilmu ini bertujuan unyuk merekontruksi asal muasal manusia, evolusi, persebarannya, lingkungan, cara hidup, dan budayanya merupakan ilmu bantu sejarah yang disebut...
a. Paleontologi,
b. Paleoantropologi,
c. Arkeologi,
d. Linguistik,
e. Filologi.

3. Suku yang sampai sekarang masih ada seperti suku Sakai di Siak dan suku Kubu di Jambi yang tergolong sebagai bangsa primitif sebagai suku...
a. Proto Melayu,
b. Deutro Melayu,
c. Pleistosin,
d. Wedoid,
e. Negroid.

4. Bangsa Melayu Muda atau yang kita kenal sebagai Deutro Melayu datang ke Nusantara sekitar...
a. 2000 SM,
b. 1800 SM,
c. 1600 SM
d. 400 SM,
e. 400 M.

5. Pendapat nenek moyang bangsa Indonesia yang menganggap bangsa Indoneisa berasal dari bangsa Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga mereka masuk ke kawasan Indonesia, merupakan pendapat oleh...
a. Gorys Kraf,
b. Mens,
c. Harry Truman Simandjutak,
d. Max Muller,
e. Hogen.

6. Perpindahan penduduk gelombang kedua oleh Deutro Melayu bersamaan dengan zaman perunggu, sehingga perpindahan ini membawa kebudayaan perunggu seperti kapak sepatu dan nekara yang berasal dari daerah...
a. Dong Son,
b. Yunan,
c. Pulau Formosa,
d. Pulau Paskah,
e. Taiwan.

7. Menurut Willem Smith bahasa Austria dibagi menjadi dua yaitu...
a. Austro Asia dan Austronesia,
b. Austro Asia dan Australia,
c. Austronesia dan Australia,
d. Togon dan Jerman,
e. Austro Asia dan Togon.

8. Bangsa Melayu Tua atau Proto Melayu merupakan orang-orang Austronesia dari Asia yang datang sekitar 1500 SM. Bangsa tersebut masuk ke wilayah Nusantara melalui 2 jalur, salah satunya melalui jalur utara yaitu melalui...
a. Malaysia-Sumatra,
b. Malaysia-Kalimantan,
c. Malaysia-Sulawesi,
d. Filipina-Kalimantan,
e. Filipina-Sulawesi.

9. Berikut ini merupakan suku-suku yang merupakan suku yang merupakan keturunan dari bangsa Melayu Muda yaitu...
a. Dayak, Toraja, dan Melayu,
b. Dayak, Jawa, dan Bugis,
c. Bugis, Toraja, dan Dayak,
d. Jawa, Bugis, dan Melayu,
e. Semua salah.

10. Kebudayaan yang merupakan budaya yang dibawa oleh Bangsa Melayu Tua ke Nusantara adalah...
a. Kapak lonjong,
b. Dolmen,
c. Kapak Corong,
d. Kapak Sepatu,
e. Sarkofagus.

11. Suku yang dimana di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan, namun di pedalaman Malaysia dan Filipina masih terdapat suku ini, yaitu suku Semang di Semenanjung Malaysia, sebagaimana yang dimaksud suku tersebut merupakan suku...
a. Suku Wedoid,
b. Pleistosen,
c. Suku Negroid,
d. Melayu Tua,
e. Melayu Muda.

12. Berikut ini rute yang ditempuh oleh Bangsa Melayu muda adalah...
a. Yunan-Vietnam-Sulawesi,
b. Tonkin-Vietnam-Malaya,
c. Dong Son-Vietnam-Malaya,
d. Yunan-Dong Son-Malaya,
e. Tonkin-Dong Son-Sulawesi.

13. Metode dalam Paleontologi yang digunakan untuk mengetahui usia fosil-fosil yang telah ditemukan dengan cara metode...
a. Radiocarbon,
b. Radioactive,
c. Double Declining Method,
d. Straight Line,
e. Running Age.

14. Ilmu bantu sejarah yang mempelajari benda-benda kuno disebut ilmu...
a. Paleografi,
b. Arkeologi,
c. Filologi,
d. Epigrafi,
e. Numismatik.

15. Filologi merupakan ilmu pengetahuan bantu sejarah yang mempelajari...
a. Naskah kuno,
b. Mata uang kuno,
c. Benda-benda kuno,
d. Tulisan kuno,
e. Fosil.

16. Pararaton merupakan naskah kuno yang menceritakan tentang riwayat...
a. Gajah Mada,
b. Ken Arok,
c. Sima,
d. Jaya Baya,
e. Jayawarsa.

17. Kitab Sundayana merupakan naskah kuno yang menceritakan tentang...
a. Perang Paregreg,
b. Perang Padri,
c. Perang Bubat,
d. Perang Saudara,
e. Perang Mataram.

18. Carita Parahiyangan merupakan naskah kuno yang menceritakan tentang...
a. Riwayat Raja Tarumanegara,
b. Perang Paregreg,
c. Leluhur Raja Sunda,
d. Perang Bubat,
e. Riwayat Raja Pajajaran.

19. Negarakertagama merupakan naskah kuno nusantara yang ditulis oleh...
a. Mpu Prapanca,
b. Mpu Gandring,
c. Mpu Tantular,
d. Mpu Sindok,
e. Mpu Panuluh.

20. Etnografi merupakan salah satu cabang ilmu antropologi yang menjelaskan tentang...
a. Naskah kuno,
b. Tulisan kuno,
c. Kebudayaan suku bangsa,
d. Mata uang kuno,
e. Fosil.



B. Soal Esai

1. Jelaskan bagaimana proses masuknya Bangsa Melayu Muda ke Nusantara!

2. Jelaskan teori atau pendapat Mohammad Yamin tentang asal usul Bangsa Indonesia!

3. Jelaskan teori atau pendapat Hogen tentang asal usul Bangsa Indonesia!

4. Sebutkan dan Jelaskan (minimal 5) macam-macam ilmu bantu sejarah!

5. Sebutkan hasil budaya yang dibawa masuk oleh Bangsa Melayu Muda!

Latihan Soal Sejarah Pembagian Zaman Berdasar Geologi

08:59 Add Comment
Latihan Soal Sejarah Pembagian Zaman Berdasar Geologi

A. Pilihan Ganda

1. Pada zaman dahulu paham yang mengatakan bahwa bumi merupakan pusat dari semesta alam dikenal dengan istilah...
a. Geo steady theory,
b. Neosentrisme,
c. Geosentrisme,
d. Heliosentrisme,
e. Mikrokosmos.

2. Salah satu tokoh yang mendukung teori ledakan besar (big bang theory) adalah...
a. Thomas Gold,
b. Geoge Lemaitre,
c. Fred Hoyle,
d. Herman Bondi,
e. Galileo Galilei.

3. Galaksi yang memiliki bentuk seperti pilinan yang amat besar dengan terdapat sebuah nukleus atau inti di tengah dan cakram merupakan pengertian dari galaksi...
a. Spiral,
b. Elips,
c. Tak beraturan,
d. Hexagonal,
e. Lingkaran.

4. Immanuel kant mengemukakan bahwa terbentuknya tata surya berawal dari gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan sehingga bagian tengah tersebut berupah menjadi gumpalan gas dan membentuk matahari, serta bagian pinggir membentuk planet-planet merupakan pengertian hipotesis tata surya dari teori...
a. Planeesimal,
b. Pasang surut,
c. Bintang kembar,
d. Big bang,
e. Nebula.

5. Zaman kedua dari zaman geologi disebut dengan zaman...
a. Neozoikum,
b. Paleozoikum,
c. Arkaikum,
d. Tersier,
e. Mesozoikum.

6. Zaman dimana sudah mulai muncul hewan-hewan besar seperti Dinosaurus merupakan tanda-tanda dari zaman...
a. Neozoikum,
b. Mesozoikum,
c. Tersier,
d. Kuarter,
e. Plestosen.

7. Zaman geologi yang berlangsung sekitar 65 sampai dengan 55 juta tahun yang lalu dengan ditandai dengan keadaan bumi yang semakin membaik dan perubahan cuaca tidak begitu ekstrim disebut dengan zaman...
a. Arkaikum,
b. Paleozoikum,
c. Mesozoikum,
d. Neolitikum,
e. Neozoikum

8. Zaman yang mana pada saat itu temperatur mengalami kenaikan sehingga lapisan es di kutub utara mencair dan membuat tinggi permukaan naik terjadi pada zaman...
a. Holocen,
b. Interglasial,
c. Glasial,
d. Paleolitikum,
e. Alluvium.

9. Penemuan fosil oleh Dr. Eugene yang ditemukan di lapisan Trinil dan digadang-gadang sebagai missing link (penghubung antara kera dengan manusia) disebut dengan...
a. Pithecantropus Erectus,
b. Megantropus Palaeojavanicus,
c. Pithecantropus Mojokertensis,
d. Pithecantropus Robustus,
e. Homo Wajakensis.

10. Penemuan fosil  oleh Von Rietshoten yang ditemukan di lapisan Ngandong serta disebut sebagai nenek moyang Australia disebut dengan...
a. Homo Wajakensis,
b. Homo Soloensis,
c. Homo Australiensis,
d. Pithecantropus Erectus,
e. Megantropus Palaeojavanicus.

11. Jenis manusia purba yang memiliki ciri-ciri volume otak 450cc, tulang pipi tebal, tulang kening menonjol ke depan, tidak memiliki dagu, dan memakan tumbuh-tumbuhan merupakan ciri-ciri dari...
a. Megantropus,
b. Pithecantropus,
c. Homo,
d. Kera,
e. Manusia peralihan.

12. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri jenis manusia purba Homo adalah...
a. Berat badan sekitar 30 sampai dengan 150 kg,
b. Volume otak sekitar 750 sampai dengan 900 cc,
c. Berjalan tegak,
d. Mulut menonjol ke depan,
e. Muka dan hidung lebar.

13. Pithecantropus Robustus merupakan penemuan fosil manusia purba yang ditemukan oleh...
a. Dr. Eugene,
b. Weidenreich,
c. Ter Haar,
d. Oppenoorth,
e. Tjokrohandojo.

14. Jenis manusia purba yang memiliki ciri volume otak 750-900 cc, rahang bawah kuat, tidak berdagu, dan kening menonjol ke depan merupakan ciri dari...
a. Pithecantropus,
b. Homo,
c. Megantropus,
d. Kera,
e. Manusia peralihan.

15. Berikut ini jenis fosil manusia purba yang ditemukan di lapisan Ngandong antara lain...
a. Megantropus Palaeojavanicus, Pithecantropus Robustus, dan Pithecantropus Mojoketensis,
b.  Megantropus Palaeojavanicus, Pithecantropus Mojoketensis, dan Homo Soloensis,
c.  Pithecantropus Robustus, Pithecantropus Erectus,
d. Homo Wajakensis dan Pithecantropus Erectus,
e. Homo Soloensis dan Homo Wajakensis

16. Berikut ini merupakan urutan lapisan dari atas ke bawah pleistosen secara urut adalah...
a. Ngandong, Trinil, dan Jetis,
b. Trinil, Jetis, dan Ngandong,
c. Jetis, Ngandong, dan Trinil,
d. Ngandong, Jetis, dan Trinil,
e. Jetis, Trinil, dan Ngandong.

17. Geologi Belanda yang berhasil menemukan jenis fosil manusia purba di lapisan Ngandong ialah...
a. Ter Haar dan Weidenreich,
b. Ter Haar dan Oppenoorth,
c. Dr. Eugene dan Oppenoorth,
d. Dr. Eugene dan Weidenreich,
e. Ter Haar dan Von Koenigswald.

18. Menurut para ahli jenis fosil manusia purba dinamakan Pithecantropus Robustus yang memiliki arti...
a. Manusia besar dari Jawa,
b. Manusia kera berasal dari Mojokerto,
c. Manusia kera kuat,
d. Manusia kera tegak,
e. Manusia cerdas.

19. Proses pengumpulan makanan pada masa berburu dan meramu dikenal dengan istilah...
a. Food producing,
b. Food gathering,
c. Food cooking,
d. Food Croping,
e. Harvest.

20. Teknik pembuatan logam yang dapat digunakan berulang kali disebut...
a. Pahat,
b. A cire perdue,
c. Bilvave,
d. Tempa,
e. Cetak.


B. Soal Esai

1. Jelaskan teori yang menyebabkan kepunahan reptil besar!

2. Sebutkan perbedaan ciri-ciri antara manusia purba homo dengan megantropus!

3. Bagaimakah letak Indonesia jika dilihat dari lempeng dunia?

4. Sebutkan local genius yang disebutkan oleh Breandes!

5. Jelaskan yang dimaksud teknik bilvave dan a cire perdue!

Latihan Soal Sejarah Berpikir Kronologis, Sinkronik, Ruang, Dan Waktu

08:10 Add Comment
Latihan Soal Sejarah Berpikir Kronologis, Sinkronik, Ruang, Dan Waktu

A. Pilihan Ganda

1. Syajarah secara etimologi merupakan kata sejarah yang berasal dari bangsa Arab yang memiliki arti...
a. Kisah,
b. Pohon,
c. Cerita,
d. Kejadian,
e. Peristiwa penting.

2. Sejarah merupakan kejadian yang dibuat oleh manusia merupakan pengertian dari istilah dari...
a. Syajaratun,
b. History,
c. Istoria,
d. Geschicte,
e. Babad.

3. Cerita yang mengisahkan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain disebut...
a. Autobiografi,
b. Biografi,
c. Topografi,
d. Babad,
e. Kitab.

4. Dalam bahasa Nusantara, kata sejarah yang berasal dari Minangkabau disebut dengan...
a. Tutui teteek,
b. Tambo,
c. Babad,
d. Pustaka,
e. Kitab.

5. "Tutui teteek" merupakan padanan kata sejarah yang berasal dari daerah...
a. Jawa,
b. Minangkabau,
c. Pulau Roti,
d. Minahasa,
e. Papua.

6. Menurut sejarahwan Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta secara...
a. Ideologi, demografis, umum, dan empiris,
b. Ideologi, diakronis, umum, dan empiris,
c. Ideografis, diakronis, unik, dan empiris,
d. Ideografis, demografis, unik, dan empatis,
e. Ideografis, demografis, umum, dan empatis.

7. Sejarah merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitian tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan, merupakan pengertian sejarah oleh...
a. R. Abdulgani,
b. Moh. Yamin,
c. Moh. Ali,
d. Aristoteles,
e. Patrick Gardiner.

8. Sejarah merupakan kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang, tokoh, masyarakat, dan peradaban adalah pengertian sejarah yang dikemukakan oleh...
a. Aristoteles,
b. Herodotus,
c. Moh. Yamin,
d. Moh. Ali,
e. Poerwadarminta,

9. Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia adalah pengertian sejarah yang dikemukakan oleh...
a. Moh. Ali,
b. Roeslan Abdulgani,
c. Bryce,
d. Gardiner,
e. Walsh.

10. W. J. S. Poerwadarminta mengemukakan 3 pengertian sejarah yang terdapat dalam bukunya yang berjudul...
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
b. Kamus Umum Bahasa Indonesia,
c. Sejarah Indonesia,
d. Jas Merah,
e. Sejarah Umum.

11. Moh. Ali memperjelas pengertian sejarah menjadi 3 uraian yang berupa...
a. Jumlah, ideografis, dan cerita perubahan, kejadian atau peristiwa di sekitar kita,
b. Jumlah, ilmu, dan cara perubahan, kejadian atau peristiwa di sekitar kita,
c. Jumlah, ilmu, dan cerita perubahan, kejadian atau peristiwa di sekitar kita,
d. Jenjang, ideologi, dan cara perubahan, kejadian atau peristiwa di sekitar kita,
e. Jenjang, ilmu, dan cerita perubahan, kejadian atau peristiwa di sekitar kita.

12. Ketidaksamaan suatu keadaan yang satu dengan yang lain dari waktu ke waktu yang lain disebut dengan istilah...
a. Diakronis,
b. Sinkronis,
c. Persamaan,
d. Perubahan,
e. Kontinuitas.

13. Sebuah peristiwa sejarah tidak mungkin datang secara tiba-tiba merupakan satu konsep konsep sejarah tentang...
a. Ruang,
b. Waktu,
c. Sinkronis,
d. Diakronis,
e. Kontinuitas.

14. Manifestasi suatu perkembangan aspek kehidupan masyarakat yang terus menerus, sekalipun situasi dan kondisi berubah dalam ilmu sejarah merupakan pengertian dari...
a. Kontinuitas,
b. Diskontinuitas,
c. Sinkronis,
d. Diakronis,
e. Perubahan.

15. Konsep berpikiri dengan ciri-ciri memanjang dalam waktu namun dalam ruang yang terbatas merupakan konsep dari...
a. Diakronis,
b. Sinkronis,
c. Ruang,
d. Waktu,
e. Kontinuitas.

16. Konsep berpikir yang mempelajari peristiwa sezaman atau secara horizontal disebut dengan konsep...
a. Diakronis,
b. Sinkronis,
c. Ruang,
d. Waktu,
e. Kontinuitas.

17. Di bawah ini merupakan salah satu ciri-ciri dari konsep berpikir sinkronik yaitu...
a. Bersifat vertikal,
b. Cakupan kajian luas,
c. Mengkaji pada masa tertentu,
d. Bersifat sederhana dan mudah dipahami,
e. Memiliki konsep perbandingan.

18. Menurut etimologi bahasa diakronis berasal dari diachronic yang memiliki arti...
a. Melalui waktu,
b. Melalui tempat,
c. Dibatasi waktu,
d. Dibatasi tempat,
e. Berhubungan waktu.

19. Konsep yang merupakan konsep yang paling melekat dengan waktu disebut dengan konsep...
a. Perubahan,
b. Diakronis,
c. Sinkronis,
d. Ruang,
e. Waktu.

20. Dalam sejarah masa yang memiliki sifat terbuka dan berkesinambungan disebut dengan...
a. Masa lampau,
b. Masa sekarang,
c. Masa depan,
d. Masa prasejarah,
e. Masa sejarah.


Soal Esai

1. Jelaskan apa yang dimaksud dari babad menurut pengertian sejarah!

2. Mengapa manusia dalam sejarah disebut dengan istilah "The maker of history"?

3. Jelaskan konsep ruang dan waktu dalam sejarah!

4. Berikan penjelasan tentang keterikatan konsep ruang dan waktu dalam sejarah!

5. Apa yang dimaksud dengan kontinuitas dan diskontinuitas dalam sejarah?

Materi Sejarah Teori Masuknya Agama Dan Kebudayaan Hindu-Buddha Di Indonesia

21:35 Add Comment
Materi Sejarah Teori Masuknya Agama Dan Kebudayaan Hindu-Buddha Di Indonesia
Masuknya agama Hindu-Buddha tidak dapat dipisahkan dengan terjalinnya hubungan perdagangan antara India dengan Nusantara (Indonesia). Peristiwa ini menandai akhir dari zaman prasejarah Indonesia dan memasuki zaman sejarah.

Banyak teori yang menjadi dasar masuknya ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Berikut ini merupakan hipotesis atau teori masuknya ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia :


Teori Masuknya Hindu-Buddha

1. Teori kolonisasi,
Teori kolonisasi memberikan penjelasan bahwa proses masuknya ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia menekankan peran dari orang India itu sendiri dalam menyebarkan ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa dalam teori ini, orang Indonesia sangatlah pasif dalam menjadi objek yang menerima ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. Teori ini terbagi menjadi beberapa hipotesis sebagai berikut :

a. Hipotesis brahmana,
Hipotesis ini menjelaskan bahwa ajaran agama dan kebudayaan India dibawa oleh masyarakat dengan golongan brahmana. Hipotesis ini digagas oleh sejarahwan asal Belanda yaitu Van Leur. Beliau mengamati terhadap peninggalan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, beliau mendapati banyak prasasti-prasasti yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Oleh karena itu sangat jelas apabila ajaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dibawa oleh pengaruh golongan brahmana. Hal ini disebabkan karena hanya kaum brahmana yang dapat menguasai huruf dan bahasa tersebut. Namun, teori ini juga kurang tepat karena para brahmana dalam tradisi Hindu terdapat pantangan bagi mereka untuk menyeberangi laut. Sedangkan Indonesia dengan India terpisah oleh lautan. Hal tersebut yang menjadi kelemahan dari hipotesis ini.



b. Hipotesis ksatria,
Hipotesis ksatria menjelaskan bahwa ajaran agama dan kebudayaan India dibawa oleh masyarakat dengan golongan ksatria. Dalam hipotesis ini dikemukakan oleh 3 tokoh antara lain :

-  J. L. Moens,
J. L. Moens memberikan penjelasan bahwa terjadi banyak kehancuran terhadap kerajaan di India Selatan pada sekitar abad ke-5, sehingga para golongan ksatria melarikan diri ke Indonesia. Selanjutnya mereka membentuk suatu kerajaan, hal ini didukung dengan semangat berpetualang yang biasa dimilikioleh para ksatria.

- C. C. Berg,
C. C. Berg memberikan penjelasan bahwa para golongan ksatria terlibat konflik terkait perebutan kekuasaan di Indonesia. Dengan bantuan golongan dari ksatria, golongan ksatria mampu membantu salah satu kelompok suku yang bertikai. Akhirnya golongan ksatria diberikan hadiah berupa dinikahkan dengan salah satu putri kepala suku atas bantuannya tersebut. Dari pernikahan dengan putri salah seorang raja tersebut membuat penyebaran ajaran agama Hindu-Buddha di Indonesia.

- Mookerji,
Mookerji memberikan penjelasan bahwa para ksatria membentuk sebuah koloni dan lambat laun berkembang menjadi sebuah kerajaan. Para ksatria ini kemudian mengadakan hubungan perdagangan dan mendatangkan orang dari India untuk membangun candi-candi di Indoneisa.


Dari ketiga hipotesis tentang teori ksatria memiliki kelemahan yaitu :
- Tidak adanya bukti prasasti yang menandai penaklukkan maupun kerjaman kerajaan di Indonesia oleh kerajaan di India,
- Para ksatria tidak menguasai huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.



c. Hipotesis waisya,
Hipotesis waisya ini digagas oleh N. J. Krom yang menyatakan bahwa ajaran agama dan kebudayaan India dibawa oleh masyarakat dengan golongan waisya (para pedagang). Para pedagang ini mengadakan hubungan dagang dengan masyarakat di Indonesia yang disesuaikan dengan angin musim. Jikalau angin musim tidak memungkinkan mereka untuk kembali ke India, maka mereka akan menetap sementara di Indonesia. Hal tersebut dapat memungkinkan para pedagang tersebut membawa pengaruh kebudayaan India di Indonesia.

Namun hipotesis ini memiliki kelemahan yang berupa golongan waisya tidak dapat menguasai huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang hanya dikuasai oleh golongan brahmana. Selain itu juga terdapat kelemahan yaitu jika ditilik lebih dalam kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia kebanyakan terdapat di pedalaman dan tidak ada kerajaan yang terdapat di pesisir pantai.



d. Hipotesis sudra,
Hipotesis sudra ini digagas oleh Von van Faber yang menyatakan bahwa ajaran agama dan kebudayaan India dibawa oleh masyarakat dengan golongan sudra. Beliau mengungkapkan bahwa adanya peperangan di India mengakibatkan golongan ini menjadi orang buangan. Mereka meninggalkan India dan mengikuti kaum waisya.




2. Teori arus balik
Teori arus balik dikemukakan oleh F. D. K. Bosch yang menentang teori kolonisasi. Berikut ini yang dikemukakan oleh Bosch tentang teori kolonisasi:
a. Ditilik dari peninggalan yang ditemukan, teori kolonisasi tidak memiliki bukti yang kuat,
b. Apabila terjadi perkawinan antara orang India dengan Indonesia, seharusnya ditemukan keturunannya di Indonesia, namun kenyataannya tidak ditemukan,
c. Dilihat dari segi arsitektur candi di Indonesia berbeda dengan candi di India,
d. Huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta hanya dikuasai kaum brahmana, namun pada kenyataannya masyarakat pada waktu itu menggunakan bahasa yang digunakan oleh kebanyakan orang India.

Teori arus bali oleh Bosch mengemukakan bahwa yang pertama kali datang ke Indonesia ialah kalangan intelektual dari India, ia menyebarkan ajarannya dengan ikut menumpang dengan kapal dagang. Karena pengaruhnya yang sangat kuat, masyarakat di Indonesia menjadi tertarik untuk mengikuti ajaran tersebut, hingga akhirnya banyak orang Indonesia yang pergi ke India untuk berkunjung dan belajar ajaran agama Hindu-Buddha di India. Sekembalinya ke Indonesia mereka mengajarkan ajaran tersebut ke masyarakat setempat. Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti Nalanda yang berisi bahwa Raja Balaputra (Raja Sriwijaya) meminta raja di India untuk membangun wihara di Nalanda yang digunakan untuk menimba ilmu para pelajar atau tokoh itu menuntut ilmu di sana. Mereka kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia.



Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha Terhadap Kehidupan Masyarakat Indonesia

1. Bidang agama,
Masuknya pengaruh Hindu-Buddha membuat masyarakat di Nusantara yang telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme menerima kepercayaan baru yaitu ajaran agama Hindu-Buddha.

2. Bidang pendidikan,
Peran kaum brahmana memegang peranan penting pada bidang ini, karena merekalah yang memberikan ilmu kepada masyarakat. I-Tsing mengatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah mendirikan suatu sekolah yang memiliki taraf seperti perguruan tinggi yang digunakan untuk belajar agama Buddha.

3. Bidang bahasa,
Peninggalan kerajaan Hindu-Buddha meninggalkan prasasti yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Selain itu bahasa Sanskerta juga berperan dalam memperkaya bahasa kita bahasa Indonesia yang memiliki banyak kata serapan dari bahasa Sanskerta.

4. Bidang seni,
Pengaruh dari masuknya ajaran Hindu-Buddha dalam bidang seni ialah munculnya relief dan sastra. Relief merupakan hiasan pada dinding candi yang sesuai dengan kebudayaan India. Selain itu pada sastra, terlihat pada penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Adapun sastra seperti Ramayana dan Mahabarata yang berasal dari kebudayaan India. Adapula yang merupakan hasil dari pujangga Indonesia yaitu Negarakertagama (Mpu Prapanca), Arjunawiwaha (Mpu Kanwa), Sutasoma (Mpu Tantular).

5. Bidang sosial,
Pengaruh pada bidang sosial terlihat dari sistem pemerintahan dan kemasyarakatan. Setiap kelompok kecil bersatu membentuk kepemilikan wilayah dan dipimpin oleh seorang kepala suku. Oleh karena itu lahir pula kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Sriwijaya, dan Tarumanegara.

Materi Sejarah Ajaran Hindu Dan Buddha

03:06 Add Comment
Materi Sejarah Ajaran Hindu Dan Buddha

Hindu

Agama Hindu adalah sebuah perpaduan (sinkretisme) kepercayaan antara bangsa Arya yang merupakan bangsa pendatang dari wilayah Asia Tengah dengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli India. Perpaduan ini terjadi dikarenakan pada sekitar tahun 1500 SM bangsa Arya berhasil menaklukkan bangsa Dravida. Konsep yang diusung oleh agama Hindu ialah konsep politheisme yang memiliki arti menyembah banyak dewa. Pada agama Hindu mengenal 3 dewa utama atau yang biasa dikenal dengan istilah trimurti yaitu Dewa Brahma (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pemelihara), dan Dewa Syiwa (dewa perusak).


Pada agama Hindu juga diajarkan tentang konsep reinkarnasi yaitu proses dilahirkannya kembali sebagai penebusan dosa karena masih banyaknya dosa yang dilakukan pada masa kehidupan sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan ajaran agama Hindu ini memiliki tujuan agar manusia moksha, moksha ialah tidak dilahirkannya kembali di dunia dan tinggal di nirwana dengan penuh kenikmatan.


Pada ajaran agama Hindu memiliki pedoman pada kitab suci Weda, Upanisad, dan Brahmana.

1. Kitab suci Weda,
Kitab suci ini didalamnya terdiri dari 4 himpunan (samhita) antara lain :
a. Atharwaweda, yang berisi tentang mantra yang digunakan untuk keperluan tertentu seperti mengusir penyakit, sihir, mengikat cinta, ilmu gaib, memperoleh kekuasaan dan kedudukan),
b. Regweda, yang berisi tentang pujian untuk dewa,
c. Yajurweda, yang berisi tentang sloka yang diambil dari Regweda,
d. Samaweda, yang berisi tentang nyanyian suci yang diambil dari Regweda.

2. Kitab suci Upanisad,
Kitab suci ini memiliki isi tentang ajaran ketuhanan dan makna hidup.

3. Kitab suci Brahmana,
Kitab suci ini memiliki isi tentang keterangan upacara sesaji.


Dalam ajaran agama Hindu sangat kental dengan pembagian kasta dalam bermasyarakat. Ajaran agama Hindu sendiri pembagian kasta dibagi menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut :

1. Kasta Brahmana,
Kasta ini terdiri atas para pendeta,

2. Kasta Ksatria,
Kasta ini terdiri atas bangsawan dan raja,

3. Kasta Waisya,
Kasta ini terdiri atas kaum buruh menengah dan pedagang,

4. Kasta Sudra,
Kasta ini terdiri atas budak, petani, dan buruh kecil.


Hari raya umat Hindu ialah Nyepi, Galungan, Pagerwesi, Saraswati, Siwaratri, dan Kuningan.



Buddha

Ajaran agama Buddha berawal dari salah satu aliran dalam agama Hindu yang dikenal sebagai budhisme. Istilah budhisme itu sendiri dimunculkan dan dikembangkan oleh tokoh Sidharta Gautama. Sidharta memunculkan ajaran ini dikarenakan bentuk protesnya terhadap ketidakadilan tentang sistem pengkastaan yang dikenal dalam ajaran agama Hindu terutama bagi kasta yang paling rendah. Sidharta sebenarnya merupakan putra mahkota dari Raja Sudhodana yang berasal dari Kerajaan Kapilawastu dan termasuk dalam kasta ksatria. Namun beliau meninggalkan semua yang dimilikinya sebagai anak seorang raja dan pergi ke luar kerajaan untuk melihat kehidupan yang sangat memprihatinkan. Setelah itu ia bertapa dan memperoleh sebuah bodhi dan disebut Sang Buddha (yang disinari).

Sumber dari ajaran agama Buddha berasal dari kitab suci yang bernama Tripitaka. Tripitaka sendiri memiliki arti tiga keranjang. Isi dari kitab suci Tripitaka ialah sebagai berikut :

1. Sutrantapitaka,
Sutrantapitaka berisi tentang wejangan dari sang Buddha,

2. Winayapitaka,
Winayapitaka berisi tentang hukum dan peraturan yang mengatur tata hidup bagi penganut agama Hindhu,

3. Abdidharmapitaka,
Abdidharmapitaka berisi tentang penjelasan dari ajaran agama Budha.


Dalam kepercayaan ajaran agama Buddha meyakini bahwa manusia hidup di dunia dalam keadaan kesengsaraan (samsara), oleh karena itu manusia dapat menghentikan kesengsaraan tersebut dengan melakukan pengamalan astavidha (delapan jalan) antara lain :
1. Niat yang benar,
2. Ajaran yang benar,
3. Usaha yang benar,
4. Bersemedi yang benar,
5. Perenungan yang benar,
6. Perkataan yang benar,
7. Perbuatan yang benar,
8. Penghidupan yang benar.


Dalam perjalanannya, ajaran agama Buddha terpecah menjadi 2 aliran, yaitu sebagai berikut ini :

1. Aliran Mahayana (kendaraan besar),
Aliran ini mengajarkan manusia untuk berusaha bersama-sama untuk saling membantu dalam memperoleh nirwana,

2. Aliran Hinayana (kendaraan kecil),
Aliran ini mengajarkan manusia untuk berusaha sendiri-sendiri untuk memperoleh nirwana.


Hari raya umat Buddha ialah hari raya Triwaisak yaitu lahirnya, turunnya bodhi, dan kematian Sang Buddha.


Masuknya ajaran Buddha di Indonesia diperkirakan lebih awal daripada ajaran agama Hindu. Penyebaran ajaran agama Buddha dikenal dengan Dharmadhuta yaitu misi penyebaran agama Buddha. Agama Buddha mulai menyebar diperkirakan pada abad ke 2 sampai dengan 5 Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Buddha yang terbuat dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan, yang diperkirakan sudah ada pada abad 2 Masehi. Selain itu terdapat juga bukti penemuan arca Buddha di bukit Siguntang, Palembang, Sumatra Selatan.


Aliran Mahayana menjadi aliran terbesar ajaran agama Buddha di Indonesia. Perkembangan ajaran agama Buddha begitu pesat pada masa Kerajaan Mataran Buddha wangsa Syailendra dan Kerajaan Sriwijaya.

Materi Sejarah Pembagian Zaman Menurut Alat Yang Digunakan

23:32 Add Comment
Materi Sejarah Pembagian Zaman Menurut Alat Yang Digunakan

Pembagian zaman menurut alat yang digunakan dibagi menjadi 2 yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu masih dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu paleolitikum, mezolitikum, neolitikum, dan megalitikum. Sementara itu zaman logam dibedakan menjadi 3 bagian yaitu zaman tembaga, perunggu, dan besi.


Zaman Batu

1. Paleolitikum,
Paleolitikum menurut bahasa diartikan paleo yang berarti tua dan lithos yang berarti batu, sehingga zaman ini disebut zaman batu tua. Pada zaman ini manusia purba mempunyai corak kehidupan berburu dan meramu serta nomaden. Pada zaman ini alat yang digunakan manusia purba memiliki ciri kasar, belum bertangkai, dan belum diasah serta digunakan dengan cara digenggam. Alat pada masa ini diantaranya :

a. Alat budaya Ngandong,
Alat yang berasal dari Ngandong umumnya dibuat dari duri ikan, tulang, batu serpih (flakes), dan tanduk. Hasil dari alat ini berupa belati, sudip, dan mata tombak. Pendukung dari kebudayaan Ngandong ialah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

b. Alat budaya Pacitan,
Alat yang berasal dari Pacitan terdiri atas kapak genggam (hand adze) dan kapak perimbas (chopper). Kapak genggam biasanya digunakan untuk memotong, menggali, dan menguliti. Sedangkan kapak perimbas biasanya digunakan untuk sebagai senjata, merimbas kayu, dan pemecah tulang. Pendukung dari kebudayaan ini adalah Pithecantropus Erectus.



2. Mesolitikum,
Mesolitikum menurut bahasa diartikan meso yang berarti pertengahan dan lithos yang berarti batu, sehingga zaman ini disebut zaman batu madya (pertengahan). Pada zaman ini manusia purba mempunyai corak berburu dan meramu serta mengumpulkan makanan (food gathering) tingkat lanjut. Masa ini dimulai pada akhir zaman es. Para ahli meyakini bahwa yang hidup pada masa ini adalah bangsa Melanesoide yang merupakan nenek moyang orang Papua, Aborigin, Sakai, Semang, dan Aeta. Pada zaman ini alay yang digunakan memiliki ciri dengan alatnya yang telah diasah pada bagian ujung, namun belum sempurna serta masih belum bertangkai. Hasil kebudayaan pada masa ini antara lain :

a. Abris Sous Rosche,
Abris Sous Rosche merupakan salah satu peninggalan manusia praaksara pada zaman tersebut yang berupa gua. Gua tersebut memiliki fungsi yang digunakan manusia pada zaman tersebut untuk berlindung dari hujan dan panas. Selain itu juga ditemukan alat-alat yang terbuat dari batu di dalam gua yang berupa batu penggiling, kapak yang sudah diasah, dan ujung panah (flakes). Penemuan pertama dari abris sous rosche adalah Gua Lawa di Ponorogo oleh peneliti van Stein Callenfels pada tahun 1928 sampai dengan 1931.


b. Kjokkenmoddinger,
Kjokkenmoddinger merupakan salah satu peninggalan manusia praaksara pada zaman tersebut yang berupa sampah dapur. Kjokkenmoddinger banyak ditemukan di daerah tepi pantai, dengan adanya kjokkenmoddinge menunjukkan bahwa pada zaman dahulu manusia praaksara sudah tinggal dalam rumah yang memiliki tonggak (rumah panggung). Di dalam kjokkenmoddinger juga dapat ditemukan alat-alat yang terbuat dari batu kapak pendek (hache courte) dan kapak Sumatra (pabble). Hal ini mendukung keberadaan alat yang digunakan pada masa ini sudah halus namun belum bertangkai.


c. Kepercayaan,
Manusia praaksara pada zaman tersebut sudah mengenal kepercayaan dan tradisi penguburan mayat. Lukisan manusia di Papua dan Pulau Seram juga menjadi bukti bahwa masyarakat pada zaman ini sudah memercayai bahwa lukisan tersebut merupakan nenek moyang mereka dan menganggap memiliki kekuatan magis serta penolak roh jahat.


d. Seni lukis,
Van Heekeren mengemukakan bahwa hasil penelitian Heeren Palm pada 1950 yang meneliti lukisan dinding salah satu gua di Sulawesi Selatan, beliau mengemukakan bahwa lukisan yang ditemukan oleh Heeren Palm sudah berusia lebih dari 4000 tahun.


e. Flake culture (kebudayaan Toala),
Van Stein yang meneliti gua di Lumancong, dimana tempat tersebut masih didiami oleh suku bangsa Toala, beliau berhasil menemukan alat serpih (flake), alat yang terbuat dari tulang, dan mata panah bergerigi. Beliau mengemukakan bahwa kebudayaan Toala tersebut merupakan peninggalan zaman Mesolitikum.



3. Neolitikum,
Neolitikum menurut bahasa diartikan neo yang berarti muda dan lithos yang berarti batu, sehingga zaman ini disebut zaman batu muda. Zaman ini dimulai sekitar 1500 SM. Melihat dari corak kehidupannya, manusia pada zaman ini telah mengalami perubahan yang signifikan seperti dari yang dahulunya food gathering (mengumpulkan makanan) berubah menjadi food producing (menghasilkan makanan) dengan cara bercocok tanam dan beternak. Pada zaman itu mereka menetap dan bertempat tinggal pada rumah panggung untuk melindungi mereka dari binatang buas. Hasil kebudayaan pada masa ini antara lain :

a. Kapak persegi,
Kapak ini mempunyai penampang kapak yang berbentuk persegi. Kapak persegi memiliki berbagai ukuran karena digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya saja kapak yang memiliki ukuran besar yang disebut dengan beliung atau pacul dan yang memiliki ukuran kecil yang disebut dengan tarah. Alat ini biasanya dibuat menggunakan batu api atau juga dapat dengan menggunakan chalcedon (berbentuk segi panjang / trapesium).

b. Kapak lonjong,
Kapak ini mempunyai penampang yang berbentuk lonjong. Kapak ini banyak ditemukan di kawasan timur Indonesia seperti Papua, Flores, Sulawesi, Tanimbar, Leti, Sangihe Talaud, dan Maluku.

c. Gerabah,
Gerabah merupakan wadah yang dibentuk dari tanah liat yang dibentuk lalu dibakar.

d. Gurdi dan pisau neolitik,
Gurdi dan pisau neolitik merupakan peninggalan pada masa neolitikum yang dapat ditemukan di kawasan tepi danau. Peninggalan ini banyak ditemukan di daerah Danau Leuwiliang, Danau Bandung, Danau Kerinci, Danau Cangkuang, dan Danau Tondano.

e. Perhiasan,
Perhiasan pada masa neolitikum terbuat dari batu mulia yang dibentuk menyerupai gelang.

f. Mata panah,
Mata panah pada masa neolitikum banyak ditemukan di daerah Tuban, Bojonegoro, dan Punung.



4. Megalitikum.
Megalitikum menurut bahasa diartikan mega yang berarti besar dan lithos yang berarti batu, sehingga zaman ini disebut zaman batu besar. Pada masa ini manusia sudah mengenal suatu kepercayaan, kepercayaan tersebut ialah animisme dan dinamisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan yang meyakini segala benda di muka bumi ini mempunyai jiwa, sedangkan dinamismen merupakan kepercayaan yang memuja roh atau arwah nenek moyang yang terdahulu. Selain itu kehidupan budaya pada masa ini sudah lebih maju. Berikut hasil kebudayaan pada masa ini antara lain :

a. Sarkofagus,
Sarkofagus merupakan keranda yang terbuat dari batu yang berbentuk seperti lesung yang digunakan untuk sebagai peti mayat.

b. Dolmen,
Dolmen merupakan meja batu yang digunakan untuk menaruh sesaji yang digunakan untuk pemujaan roh nenek moyang.

c. Menhir,
Menhir merupakan tugu batu yang digunakan untuk menghormati dan memuja nenek moyang.

d. Arca,
Arca merupakan patung yang biasanya dibentuk menyerupai binatang ataupun manusia.

e. Punden berundak,
Punden berundak merupakan batu yang disusun secara bertingkat dan biasanya pada setiap punden berundak terdapat menhir.

f. Kubur batu,
Kubur batu merupakan peti mayat yang terbuat dari batu, bedanya dengan sarkofagus, kubur batu berbentuk lempengan batu yang disusun membentuk peti.

g. Waruga.
Waruga merupakan kubur batu yang memiliki bentuk kubus atau bulat.



Zaman Logam 

1. Zaman Tembaga,
Masa tembaga di Nusantara tidak berlangsung dan hanya berlangsung pada beberapa wilayah di Asia saja, hal ini disebabkan pada kedatangan Proto Melayu masuk ke Indonesia, masa tembaga sudah berlalu sehingga yang kebudayaan yang dibawa oleh mereka adalah kebudayaan perunggu.



2. Zaman Perunggu,
Masa perunggu membawa dampak hasil kebudayaan di Indonesia antara lain sebagai berikut :

a. Kapak corong,
Kapak corong merupakan kapak yang penampangnya berbentuk seperti corong dan terbuat dari perunggu. Kapak corong banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Bali, dan Papua.

b. Nekara,
Nekara merupakan genderang yang terbentuk dari perunggu. Nekara banyak ditemukan di Sumatra, Bali, Jawa Tengah, Pulau Sangean, Pulau Kei, Pulau Selayar, dan Pulau Roti.

c. Bejana perunggu,
Bejana perunggu merupakan wadah untuk membawa ikan hasil pancing (kepis) dengan memiliki pola hias pilin berganda di sisi luar. Bejana perunggu banyak ditemukan di Madura, Sampang, dan tepi Danau Kerinci.

d. Arca perunggu,

e. Perhiasan perunggu,

f. Senjata,

g. Manik-manik.

Logam perunggu pada zaman logam dibuat menggunakan 2 teknik yaitu teknik bivalve dan a cire perdue. Teknik bivalve merupakan teknik menggunakan cetakan batu yang terdiri atas 2 bagian, dengan cara kerja lelehan logam dituangkan dan diikat menjadi satu, teknik ini dapat digunakan beberapa kali. Sementara itu teknik a cire perdue merupakan teknik menggunakan tuangan lilin, dengan cara kerja membentuk model dari lilin lalu dibungkus dengan tanah liat lalu bagian atas diberi lubang kemudian di tuang logam, teknik ini hanya dapat digunakan sekali. 



3. Zaman besi,
Pada masa ini banyak peninggalan di Indonesia yang sudah tidak bisa ditemukan, hal ini dikarenakan sifat besi yang mudah berkarat dan mudah mengalami pelapukan. Hanya beberapa yang dapat ditemukan yang berupa pisau, perhiasan, dan sabit.

Materi Sejarah Macam Ilmu Bantu Sejarah

23:36 Add Comment
Materi Sejarah Macam Ilmu Bantu Sejarah

Ilmu sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari peristiwa penting di masa lampau. Ilmu sejarah memiliki macam-macam ilmu bantu yang membantu dalam menggali peristiwa penting di masa lampau tersebut. Ilmu-ilmu bantu sejarah tersebut antara lain :

1. Arkeologi,
Arkeologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari benda-benda yang bersifat kuno. Dalam dunia arkeologi sangat berhubungan dengan asumsi rentang waktu yang sangat panjang. Ilmu arkeologi mencakup masa sejarah maupun prasejarah. Selain itu, ilmu arkeologi juga mempelajari manusia dengan kebudayaanya. Objek-objek yang diteliti dalam ilmu arkeologi ini antara lain adalah artefak dan ekofak. Ilmu arkelogi menginterpretasikan dan merekontruksi budaya yang terjadi pada masa itu, seperti contoh situs tertua yang bernama situs Warka di kawasan Mesopotamia (Irak bagian selatan). Pada masanya mereka selalu meninggalkan benda yang pada awalnya memiliki fungsi praktis.


2. Paleontologi, 
Paleontologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kehidupan masa purba yang pernah terjadi di muka bumi, terutama mempelajari tentang fosil. Fosil merupakan sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang pernah hidup pada masa lampau. Ilmu paleontologi sangat erat hubungannya dengan ilmu botani, zoologi, fisika, dan geologi. Teknik yang digunakan untuk menentukan umur sebuah fosil menggunakan teknik radiocarbon. 


3. Paleografi,
Paleografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang tulisan yang pernah ada di masa lampau atau juga dapat disebut dengan tulisan kuno. Ilmu ini bekerja dengan cara mengidentifikasi tulisan kuno yang biasanya tertulis pada perkamen, kertas, papyrus, daun lontar, dan tanah liat. Ilmu ini dapat menentukan waktu dibuatnya tulisan tersebut dan menerjemahkannya, namun dalam menerjemahkan tulisan kuno ini butuh sebuah pengungkapan arti dari tulisan kuno yang ditemukan.


4. Paleoantropologi,
Paleoantropologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang fosil manusia purba. Tujuan dari ilmu ini adalah untuk merekontruksi asal manusia, persebarannya, cara hidup, evolusi, lingkungannya, dan budayanya.


5. Numismatik,
Numismatik merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang mata uang, sejarah, mitologi, teknik pembuatan, dan seninya. Pada zamannya, mata uang digunakan sebagai alat tukar-menukar / pembayaran. Mata uang tidak hanya logam tetapi juga kertas, namun pada zaman dahulu mereka lebih suka menggunakan logam daripada kertas karena lebih awet, tidak mudah robek, dan tahan lama.


6. Genealogi,
Genealogi merupakan suatu ilmu yang mempelajari asal-usul nenek moyang berdasarkan silsilah keluarga. Tujuan dari genealogi adalah sebagai dasar untuk menulis sejarah keluarga (family history).


7. Epigrafi,
Epigrafi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang cara menunjukkan waktu, cara membaca, dan mengidentifikasi tulisan kuno pada benda keras. Ilmu epigrafi memiliki persamaan dengan paleografi dimana memiliki persamaan pada objek yang dikaji yaitu tulisan kuno.


8. Ikonografi,
Ikonografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang patung atau arca pada zaman prasejarah hingga sejarah. Patung merupakan benda yang biasa digunakan untuk melambangkan nenek moyang dan menjadi tempat pemujaan. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat patung antara lain seperti batu, tanah liat, dan logam (emas, perak, perunggu).


9. Filologi,
Filologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari naskah kuno. Berikut ini merupakan yang termasuk naskah kuno :

Naskah Kuno Isi Pengarang
Negarakertagama Hubungan kerajaan Majapahit dengan Singasari. Mpu Prapanca
Sutasoma Kerukunan antarumat beragama di Majapahit. Mpu Tantular
Kitab SundayanaPeristiwa Bubat.Tidak diketahui
PararatonRiwayat raja Majapahit.Tidak diketahui

Materi Sejarah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

22:05 Add Comment
Materi Sejarah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia banyak dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya seperti berikut ini.

1. Profesor Dr. H. Kern,
Profesor asal Belanda ini berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia. Beliau mengemukakan bahwa bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Mikronesia, Polinesia, dan Melanesia memiliki akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Sehingga Kern menyimpulkan bahwasanya bangsa Indonesia berawal dari suatu daerah dan menggunakan bahasa Campa. Kern menambahkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia dahulu menggunakan perahu cadik untuk menuju ke kepulauan Indonesia. Hipotesis dari Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang digunakan oleh masyarakat di daerah Campa dengan apa yang ada di Indonesia, misalnya istilah "kampong" yang banyak digunakan di daerah Kamboja. Selain itu juga terdapat kesamaan istilah nama binatang dan alat perang. Namun hipotesis dari Kern disangkal oleh P.W. Schmidt dan K. Himly karena perbedaan perbendaharaan bahasa Campa.


2. Van Heine Geldern,
Hipotesis dari Geldern tak jauh berbeda dengan Kern yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Hipotesis ini didukung oleh penemuan artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.


3. Willem Smith,
Smith mengemukakan hipotesis berdasarkan penggunaan bahasa oleh masyarakat Indonesia. Beliau membagi bangsa di Asia berdasarkan bahasa yang dipakai, yaitu bangsa yang menggunakan bahasa Togon, Jerman, dan Austria. Sementara itu bahasa Austria dibagi menjadi 2 yaitu bahasa Austro Asia dan Austronesia. Bangsa yang menggunakan Austronesia bertempat tinggal di wilayah Polinesia, Melanesia, dan Indonesia.


4. Drs. Moh. Ali,
Ali mengemukakan hipotesis bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Hipotesis ini didasarkan pada pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga menyebabkan mereka harus pindah ke selatan, termasuk daerah Indonesia. Beliau juga mengemukakan pendapat nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu sungai besar yang berada di daratan Asia, mereka datang secara bergelombang. Gelombang pertama terjadi pada 3.000 sampai dengan 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 sampai dengna 500 SM (Deutro Melayu). Ciri utama gelombang pertama ialah kebudayaan neolitikum dengan jenis perahu bercadik satu, sementara itu gelombang dua menggunakan perahu bercadik dua.


5. Prof. Dr. Sangkot Marzuki,
Profesor Marzuki mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Austronesia dataran Sunda. Ia memiliki dasar hipotesis ini berdasarkan dari penelusuran DNA fosil. Ia juga melakukan sanggahan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia tidak berasal dari Yunan, hal ini disebabkan karena Pithecantropus Erectus dan Homo Erectus tidak ada kelanjutannya sampai pada manusia saat ini. Mereka punah dan digantikan dengan manusia dengan spesies baru, yang sementara ini diyakini sebagai nenek moyang manusia yang ditemukan di Afrika.


6. Mohammad Yamin,
Mohammad Yamin melakukan sanggahan terhadap teori-teori di atas. Ia tidak setuju bahwa orang Indonesia berasal dari kepulauan Indonesia. Menurut pendapatnya, orang Indonesia adalah orang asli yang berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku yang di luar Indonesia berasal dari Indonesia. Pendapat beliau atas dasar penemuan fosil dan artefak yang lebih banyak dan lengkap di Indonesia, daripada di daerah lainnya. Sebagai contoh temuan fosil Homo Soloensis dan Wajakensis yang tidak ditemukan di daerah Asia lain.


7. Harry Truman Simandjutak,
Beliau mengemukakan pendapat bahwa bahasa yang banyak digunakan di Indonesia berasal dari Bahasa Austronesia yang berasal dari Pulau Formosa, Taiwan.


8. Sultan Takdir Alisyahbana,
Alisyahbana mengemukakan hipotesisnya bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berasal dari melayu karena memiliki rumpun bahasa yang banyak kesamaannya.


9. Mayundar,
Mayundar mengemukakan pendapatnya bahwa bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, lalu menyebar ke daerah Indocina lalu ke daerah Indonesia dan Pasifik. Hal ini didukung dengan penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa muda di India timur.


10. Gorys Kraf,
Beliau mengemukakan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari kebudayaan wilayah sekitarnya yang memiliki arti bahwa induknya berasal dari Indonesia.


11. Mens,
Mens berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat, sehingga menyelamatkan diri dan masuk ke kawasan Indonesia.


12. Dr. Brandes,
Beliau bependapat bahwa suku-suku yang tinggal di kepulauan Indonesia mempunyai persamaan dengan bangsa yang tinggal di daerah yang terletak di sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah berat Pulau Madagaskar, sebelah selatan yaitu Jawa, Bali, sebelah timur hingga ke tepi pantai Amerika. Brandes menggunakan perbandingan bahasa dalam penelitian.


13. Max Muller,
Beliau memiliki hipotesis bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia Tenggara. Tetapi, dasar Muller ini tak didukung oleh alasan yang jelas.


14. Hogen,
Beliau mengemukakan pendapat bahwa bangsa yang tinggal di pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa Melayu ini bercampur dengan bangsa dari Mongol yang disebut dengan bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Proto Melayu menyebar di daerah Indonesia tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan Deutro Melayu menyebar di daerah Indonesia tahun 1.500 hingga 500 SM.


15. Profesor Dr. Krom,
Profesor Krom mengemukakan pendapat bahwa masyarakat awal Indonesia berasa dari Cina Tengah, hal ini didasarkan dengan di daerah Cina Tengah terdapat sumber sungai besar. Mereka masuk ke daerah Indonesia sekitar 2.000 hingga 1.500 SM.



Sejarahwan asal Belanda, Von Heine Geldern, melakukan sebuah penyelidikan dengan hasilnya diterangkan bahwa pada tahun 2000 (neolitikum) hingga 500 SM (zaman perunggu) terjadi perpindah penduduk secara bergelombang dari Asia ke pulau sebelah selatan daratan Asia.


Pulau sebelah selatan Asia disebut dengan Austronesia (Austro=selatan, nesos=pulau) yang meliputi pulau yang membentang dari Madagaskar (sebelah barat) hingga Pulau Paskah (sebelah timur) dan Taiwan (sebelah utara) hingga Selandia Baru (sebelah selatan).


Pendapat beliau didukung dengan penemuan alat manusia purba yang berupa beliung batu yang memiliki bentuk persegi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian barat, dan Jawa. Beliung ini juga banyak ditemukan di Myanmar, Kampucha (terutama di wilayah Yunan), Vietnam, dan Malaysia.


Gelombang kedua perpindahan penduduk terjadi pada 400 hingga 300 SM bersamaan zaman perunggu. Perpindahan ini membawa kebudayaan Perunggu seperti kapak sepatu dan gendering atau nekara yang berasal dari daerah Dong Son. Oleh sebab itu kebudayaan perunggu di Indonesia disebut dengan kebudayaan Dong Son.


Pendukung budaya Dong Son merupakan orang Austronesia yang tinggal di pulau Asia dan Australia. Kedatangan mereka berasal dari Yunan ke Indonesia yang terjadi pada 2000 SM. Oleh sebab itu mereka disebut sebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Hal ini juga pernah dikemukakan oleh Dr. H. Kern pada 1899 melalui penelitian bahasa daerah (113 bahasa) di Indonesia. Beliau menyimpulkan bahwa bahasa daerah tersebut berasal dari satu rumpun yaitu bahasa Austronesia.


Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan Yunan (sekitar hulu sungai Salwen) dan Mekhong) yang memiliki tanah yang subur, mereka meninggalkannya disebabkan oleh serangan bangsa lain atau bencana alam.


Alat transportasi mereka menggunakan perahu bercadik. Mereka berlayar secara koloni dan singgah berbagai pulau dan salah satu pulaunya adalah Nusantara. Hal ini membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang hebat mempunyai jiwa kelautan yang mendalam.


Orang Austronesia memasuki daerah Nusantara dan kemudian menetap disebut Melayu Indonesia. Mereka inilah yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Bangsa Melayu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :


1. Proto Melayu (Melayu Tua),
Proto Melayu merupakan orang Austronesia yang berasal dari Asia yang pertama kali datang ke wilayah Nusantara pada tahun 1500 SM. Mereka memasuki Nusantara melalui 2 jalur, yaitu :
a. Jalur barat (Malaysia-Sumatra),
b. Jalur utara atau timur (Filipina-Sulawesi).

Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari manusia purba. Kebudayaan mereka disebut dengan neolitikum (kebudayaan batu baru). Peralatan mereka hampir semuanya terbuat dari batu dan sudah dihaluskan. Peralatan yang terkenal pada zaman ini adalah kapak persegi yang banyak ditemukan di Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan. Van Heekertn mengemukakan bahwa telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa oleh orang Austranesia dari arah utara melalui Filipina dan Sulawesi di Kalumpang (Sulawesi Utara). Suku di Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah suku Dayak dan suku Toraja


2. Deutro Melayu (Melayu Muda)
Deutro Melayu merupakan gelombang kedua nenek moyang bangsa Indonesia pada kurun waktu 400 hingga 300 SM. Deutro Melayu berhasil berasimilasi dengan pendahulunya Proto Melayu. Deutro Melayu memasuki wilayah Nusantara melalui jalur barat, mereka menempuh rute dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, semenanjung Malaysia, dan akhirnya sampai di Nusantara. Deutro Melayu memiliki kebudayaan perunggu dan besi sehingga kebudayaan mereka lebih maju dibandingkan dengan Proto Melayu. Hasil kebudayaanya antara lain nekara, kapak corong, dan kapak sepatu.

Selain itu, Deutro Melayu memiliki kebudayaan megalitikum seperti membuat dolmen (meja batu), menhir (tugu batu), sarkofagus (keranda batu), punden berundak, dan kubur batu.

Suku Indonesia yang merupakan keturunan dari bangsa Deutro Melayu adalah suku Jawa, Bugis, dan Melayu.



Selain 2 bangsa melayu di atas, terdapat juga bangsa primitif, mereka merupakan kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah Nusantara. Mereka termasuk bangsa primitif dengan kebudayaannya yang masih sangat sederhana. Bangsa primitif dibedakan menjadi 3 yaitu :

a. Suku Wedoid,
Sisa suku Wedoid masih dapat kita jumpai, seperti suku Sakai di Siak dan suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Mereka bertahan hidup dengan meramu (mengumpulkan hasil hutan). Mereka juga sulit untuk beradaptasi dengan masyarakat modern.

b. Suku Negroid,
Suku Negroid di Indonesia sudah tidak dapat ditemukan lagi, akan tetapi di pedalaman Malaysia dan Filipina, keturunan suku Negroid masih dapat dijumpai. Contoh suku Negroid adalah suku Semang di semenanjung Malaysia dan suku Negrito di Filipina.

c. Manusia Pleistosen (purba)
Kehidupan manusia purba selalu berpindah tempat (nomaden) dengan kemammpuan yang sangat terbatas. Kebudayaan yang masih sangat sederhana sehingga corak kehidupannya tidak dapat diikui kembali kecuali dalam beberapa aspek saja. Misalnya teknologi yang masih sederhana (teknologi paleolitik).